Selasa, 13 Januari 2015

Sinopsis "Melawan Takdir"

Bagaimana mungkin dari desa terpencil, yatim, keluarga buta huruf dan sangat miskin mampu S2 dan S3 di luar negeri dan menjadi professor termuda ?



         
  "Terkadang aku mendapatkan perlakuan berupa pengabaian atau penomorduaan dari sikap orang di sekitarku, mungkin karena kondisi ekonomi keluargaku. Yang positif tapi menyedihkan adalah usapan kepala yang sering aku terima bila ada keluarga yang singgah ke gubukku, sebuah usapan yang membantuku kuat secara psikologis bahwa kondisi kehidupan ekonomiku yang serba terbatas tidaklah kami jalani sendiri. Mungkin itulah yang bekerja di bawah alam sadarku bahwa usapan kepala yang sering kualami dari orang-orang yang bersimpati membuatku tegar menapaki nasib."