Minggu, 22 September 2013

Amphibia



1. Pengertian
   
Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air tawar  (tak ada yang di air laut) dan di darat. Sebagian besar mengalami metamorfosis dari berudu (akuatis dan bernapas dengan insang) ke dewasa (ampfibius dan bernapas dengan paru-paru),namun  beberapa jenis amfhibia tetap mempunyai insang selama hidupnya. Jenis-jenis yang sekarang ada tidak mempunyai sisik luar, kulit biasanya tipis dan basah.[1] 

Chondrichthyes




1. Pengertian
    Chondrichthyes adalah spesies ikan memiliki kerangka bertulang rawan dan kerangka bertulang rawan yang merupakan karakteristik kelas itu berkembang setelahnya.

2. Ciri Khusus
    
Vertebrata kelas Chondrichthyes, hiu dan kerabatnya disebut ikan bertulang rawan karena mereka memiliki endoskeleton yang relatif lentur yang terbuat dari tulang rawan bukan tulang keras. Rahang dan sirip berpasangan berkembang dengan baik pada ikan bertulang rawan. Subkelas yang paling besar dan paling beraneka ragam terdiri dari hiu dan ikan pari. Subkelas kedua terdiri atas beberapa lusin spesies ikan tidak umum yang disebut chimaera atau ratfish. Chondrichthyes memiliki kerangka bertulang rawan dan kerangka bertulang rawan yang merupakan karakteristik kelas itu berkembang setelahnya [1]
Ikan hiu dan ikan pari terbesar adalah para pemakan-suspensi yang memangsa plankton. Namun demikian sebagian besar hiu adalah karnivora yang menelan mangsanya secara utuh atau menggunakan rahang dan geliginya yang sangat tajam untuk menyobek daging dari hewan yang terlalu besar untuk ditelan sekaligus. Geligi hiu kemungkinan berkembang dari sisik yang bergerigi yang menutupi kulit kasarnya. [2]
Otak  dan organ–organ sensori dibungkus dan dilindungi oleh kondrokranium. Di bawahnya ada skeleton visceral yang terdiri dari rahang bawah dan lengkung-lengkung insang. Otot-otot diseluruh tubuh secara terartur bersegmen (metamerik) disebut mioto.  Otot-otot itu bermodifikasi di kepala dan apendiks. Rahang tertutup dengan gigi. Faring terbuka lateral ke dalam 5 pasang celah insang. Esophagus, di sebelah posterior faring, terus bersatu dengan bagian karial lambung, terus ke bagian pilorik lambung, lalu berkelok ke depan membentuk huruf U. terus ke duedonium, lalu usus yang berkatup spiral, akhirnya ke rectum dan kloaka. Celah insang yang terkhir mengandung semibranch pada dinding anterior. Celah-celah insang lainnya baik dinding anterior maupun posterior mempunyai setengah insang. Di samping itu ada sisa insang yang disebut pseudobranch pada tiap spirakulum. Pseudobranch adalah sepasang celah insang pertama dari 6 pasang insang pada waktu embrio. Air masuk melalui mulut, melewati faring, lalu keluar melewati celah-celah insang.[3]  
Pada sistem sirkulasi jantung hanya mempunyai satu atrium dorsal (aurikel) yang menerima darah dari sinus venosus, dan satu ventrikel ventral yang memompa darah ke konus arteriosus. Dari konus itu darah selanjutnya menuju aorta ventral yang lalu  bercabang-cabang menjadi 5 buah arteri branchial efferent. Kapiler-kapiler lalu bersatu membentuk aorta dorsalis, dari sini darah masuk ke dalam seluruh tubuh. Darah vena lalu kembali melalui 2 buah saluran cuvier dan masuk ke dalalm sinus venosus. Saluran cuvier itu bermuara dalam sinus venosus melalui vena cardinal anterior dan vena cardinal posterior. Fertilisasi internal ikan hiu jantan mempunyai alat kopulasi yang disebut clasper. Yang betina mempunyai 2 ovarium di dekat ujung anterior kavum abdominal. Telur yang masak melepaskan diri, menembus selaput ovarium, dan masuk ke dalam selom. Telur itu lalu ditarik masuk ke dalam ostium, terus ke oviduk menjadi uterus, hiu jantan memepunyai testis spermarozoa mencapai saluran wolf melalui vas eferen yang banyak jumlahnya.[4]
Rangkanya bertulang rawan. Notokorda, yang ada pada yang muda, lambat laun digantikan oleh tulang rawan. Chondrichthyes juga tidak punya rusuk, maka jika mereka keluar dari air, berat tubuh dari spesies besar dapat menghancurkan organ dalam mereka sendiri lama sebelum mereka lemas.Karena tidak memiliki sumsum tulang, sel darah merah diproduksi di limpa dan jaringan khusus di kelaminnya. mereka juga menghasilkan organ yang disebut Organ Leydig yang hanya ditemukan pada ikan bertulang rawan, meski beberapa tidak memilikinya. Organ unik lain adalah organ epigonal yang mungkin berperan dalam sistem kekebalan. Subkelas Holocephali, grup yang sangat terspesialisasi, tidak mempunyai kedua organ ini.Chondrichthyes terdiri dari Fosil hidup Seperti hiu.[5]
Chondrichthyes menunjukkan suatu perkembangan kemajuan bila dibandingkan dengan cyclostomata dalam hal, adanya sisik yang meliputi tubuh, terdapat sepasang pida lateralis, adanya geraham yang dapat digerakkan bersendi pada tulang cranium, memiliki gigi yang dilapisi email pada rahang, terdapat tiga bagian saluran setengah lingkaran pada alat , sepasang alat reproduksi dan saluran-salurannya.[6]
Sisik adalah bagian tubuh luar dan merupakan ciri sangat penting baik untuk ikan tulang keras maupun ikan tulang rawan. Sisik umumnya sebagai pelindung dan penutup tubuh. Berdasarkan asal, struktur dan fungsi sedemikian bervariasi sehingga sisik merupakan hal yang penting dalam klasifikasi. Kulit ikan hiu atau ikan karang terasa seperti amplas (amril) karena banyak sisik-sisik kecil yang tertanam pada kulit. Sisik ini dikenal sebagai sisik bertipeplakoid dan strukturnya sama dengan struktur gigi. Setiap sisik tersusun dari lempengan tulang di bagian basal, menuju ke atas menembus kulit kemudian mengarah ke belakang membentuk tonjolan seperti duri yang tersusun dari dentin. Seperti pada gigi, disana ada lubang pusat (pulpa), dimana terdapat banyak saluran darah.spina ditutupi oleh lapisan yang lebih keras, dipercayai terbuat dari bahan sama dengan.[7]
Jenis jari-jari  sirip dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu jari-jari keras dan lemah. 

Jari-jari tidak beruas-ruas, pejal (tidak berlubang) dan tidak dapat dibengkokkan. Biasanya 

jari-jari keras ini berupa duri ayau patil dan merupakan alat untuk mempertahankan diri 

bagi 

ikan. Jumlah jari-jari keras dinotasikan huruf romawi (I,II,II,…). Jari-jari lemas biasanya 

bening, seperti tulang rawan, mudah dibengkokkan dan berua-ruas. Bentuknya 

berbeda-beda tergantung pada jenis ikan, jari-jari lemah ini mungkin sebagian mengeras, 

salah satu bergerigi, bercabang atau satu sama lain berhimpitan. Jumlah jari-jari lemah 

dinotasikan dengan angka biasa



[1] Ibid. h. 255.
[2] Ibid.
[3] Djarubito,  Zoologi Dasar, (Jakarta: Erlangga, 1989).h. 185.
[4] Ibid. h. 186.
[5] Chondrichthyes “Special FundraiserLanding”,  http:// Wikimedia.org. h. 1  ( Diakses tanggal 27 Oktober 2011 ).
[6] Jasin, Zoologi Dasar, (Jakarta: Sinar Wijaya, 1999).h. 42.
[7] Chondrichthyes “Makalahchondrichthyes”, http:// file://kelaschonrichtyes.htm. h. 4 
( Diakses tanggal 27 Oktober 2011 ).





PERAN PRAMUKA TERHADAP PENERAPAN SAINS DAN TEKNOLOGI PADA ANGGOTA PRAMUKA DI INDONESIA


KARYA TULIS ILMIAH
PERAN PRAMUKA TERHADAP PENERAPAN SAINS DAN TEKNOLOGI PADA ANGGOTA PRAMUKA DI INDONESIA





Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat  Mencapai Pramuka Tingkat Pandega
Racana Alauddin Maipa Deapati Gudep10.073-10.074
Pangkalan UIN Alauddin Makassar