Sabtu, 16 April 2011

Zoologi Invetebrata


Zoologi berasal dari kata zoo (hewan) dan logos (Ilmu)  yang berarti Ilmu yang mempelajari tentang hewan.
Perkembangan Ilmu tentang zoologi tidak lepas daripada para Ilmuan dalam bidang tersebut. Ada beberapa Ilmuan yang berperan dalam pengelompokan makhluk hidup serta tumbuhan yaitu:
  1. Aristoteles
 Aristoteles (384-322) adalah seorang Ilmuwan sekaligus filosof  Yunani kuno. Dialah perintis taksonomi. Aristoteles, didalam bukunya Historia Animalum, memperkenalkan
            Lebih kurang 520 jenis hewan, merintis pengelompokan hewan berdasarkan pada persamaan ciri tertentu sehingga dijuluki sebagai bapak Zoologi.
2. John ray
     adalah Ilmuwan berkebangsaan Ingris yang sejak pada abad ke 17 telah mengemukakan suatu sistem klasifikasi yang lebih dapat dipercaya.  Ia merintis pengelompokan makhluk hidup kearah group2 yang lebih kecil, dia pulalah yang melahirkan konsep jenis atau spesies. Menurut Ray spesies ini :
a)  Sekelompok individu serupa yang mempunyai nenek moyang sama.
b) Tidak menghasilkan jenis lain
c)Organisme2 yang menunjukkan  adanya perbedaan yang kecil dapat berupa satujenis, asal      mereka berasal dari nenek moyang yang sama. 
 
3. Carolus Linnaeus
   Pada abad ke -18 Ilmuan berkebangsaan swedia memperkenalkan cara klasifikasi baru, yaitu hasil pengembangan dan perbaikan cara klasifikasi john Ray. Menurut Linnaeus pengelompokan makhluk hidup didasarkan pada kesamaan  struktur dan juga memperkenalkan sistem tata nama makhluk hidup yang dikenal dengan nama Binomial nomenclatur atau tata nama ganda. Linnaeus  juga mencetus nama takson. Tingkat jenis dan nama takson tingkat marga dalam bahasa latin.
        sebagai bukti bahwa klasifikasi makhlk hidup menglami perkembangan adalah, terjadinya perubahan jumlah kerajaan  atau kingdom atau regnum. Semula orang hanya mengelompokkan makhluk hidup kedalam dua kingdom atau regnum  yaitu sebagai berikut :   
         1.  Kerajaan tumbuhan
              Meliputi : Bakteri, jamur, ganggang, lumut, paku-pakuan dan tumbuhan biji
          2. Kerajaan hewan atau animalia ; yang meliputi hewan bersel satu, berpori, berongga, cacing, molusca, ecinodermata, artropoda dan corda.
         berawal dari situlah maka para Ilmuwan terus mengembangkan cara pengelompokan makhluk hidup, salah satu diantaranya adalah whitaker (1969) mengelompokkan makhluk hidup kedalam lima kerajaan yaitu :
   Ø Monera   ------------         Bakteri dan alga biru
   ØProtista    ------------    protozoa, alga bersel satu, jamur bersel satu
   ØFungi                  
   ØPlantae
   ØAnimalia   
INVERTEBRATA
•Protozoa
•Porifera
•Colenterata
•Platyhelminthes
•Nemathelminthes
•Annelida
•Molusca
•Arthrophoda
•Echinodermata


PHYLUM PORIFERA
Porifera berasal dari bahasa Yunani yaitu poros = pori-pori dan ferres = memiliki. Jadi Porifera adalah hewan yang memiliki  tubuh yang  berpori
A. Ciri-ciri umum
Ø Hewan ini bersel banyak yang paling primitif, tidak memiliki jaringan atau organ yang sejati namun masing-masing memperlihatkan kebebasannya sampai batas-batas tertentu
Ø Umumnya hewan porifera dijumpai dilaut (150 spesies), air tawar (10.000 sp)
Ø melekat pada substrat dan hanya bergerak sedikit sekali
Ø   Umumnya hidup pada air dangkal, namun ada pula yang hidup pada bagian dalam
   

B. ciri-ciri khusus dari porifera
1.Tubuh umumnya berwarna terang, hijau,kuning, jingga, merah dan ungu, jaringan berwarna gelap.
2.Tubuh tersusun atas banyak sel (multiseluler)
3.Tubuh berbentuk agak silindris atau menyerupai vas bunga
4.Tubuh bagian luar berpori-pori
5.Tubuh didukung oleh spikula dari kalsium karbonat atau silikat, protein spongin
6.Tidak ada mulut atau alat pencernaan makanan jd pencernaan makanan berlangsung secara intraseluler
7.Hewan dewasa sessil dan mempunyai daya regenerasi yang tinggi
8.Reproduksi seksual atau aseksual dengan pembentukan tunas
9.Fertilisasi interna. Zigot yang  telah tumbuh menjadi larva kemudian meninggalkan sponge menempel pada substrat dan tumbuh menjadi dewasa.  
           C. Struktur porifera
 
1. tubuh bagian luar terdiri atas pori-pori atau Ostia. Membuka dan menutupnya ostiadiatur oleh sel porosit yg menghubungkan bagian luar dan dalam
2.Sebagian tubuh menghubungkan lingkungan luar dan dalam tubuh dan terletak pada bagian distal disebut osculum, dibagian tengah terdapat spongocoel.
3.Bersifat diploblastis, yang terdiri dari epidermis dan gastrodermis. Pada gastrodermis terdapat sel-sel koanosit. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat terdapat lapisan mesenkim atau mesoglea yang mengandung amobosit dan kristal yang berperan sebagai penyokong serta skleroblas untuk spikula
4.Sel-sel amoebocyt berfungsi dalam transpotasi makanan dan dalam regenerasi misalnya pembentukan gemmula.










D. Berdasarkan bentuknya Porifera dibedakan atas 3 macam tipe atau sistem
1.Tipe askon = tipe ini paling sederhana bentuknya seperti piala dan melekat didasar laut, pada ujungnya terdapat usculum (lubang arus keluar), kemudia pada dindingnya terdapat ostia.
2.Tipe sikon = lebih rumit. Air mengalir melalui pori-pori kulit atau ostium kedalam saluran arus masuk, kemudian melalaui pori-pori kamar atau yang disebut prosopil kadalam koanosit, dari sini diputar oleh cambuk-cambuk koanosit kadalam rongga, dan akhirnya air keluar lewat oskulum
3.Tipe ragon = terdiri dari tiga bagian yang berbeda, yaitu (1). Air masuk melalui ostium kulit,melalui asluran masuk mencapai (2). Sejumlah kamar-kamar kecil berlapis koanosit (3). Sistem arus keluar dan keluar melalui oskulum.

E. Berdasarkan bahan pembentuk kerangkanya
1.Porifera lunak  = porifera yang kerangka tubuhnya terdiri dari bahan spongin
2.Porifera kapur = porifera yang kerangka tubuhnya tersususn dari bahan kristal zat kapur (CaCO3)
3.Porifera silikat =  porifera jenis ini kerangka tubuhnya terbuat dari bahan kristal silikat H2Si3O7. kristal tersebut berbentuk duri, bintang,mata kail, jangkar  (spikula)
F. KLASIFIKASI PORIFERA
Porifera terdiri dari 3 klas yaitu :
1.Klas Calcarea : hidup dilaut dangkal, bentuk tubuh sederhana terdiri dari bahan CaCO3. terdiri dari 2 ordo :
§homocoela : jumlah spesies sekitar 50 dan terdiri dari dua famili yaitu leucosoleniidae dan clathiriniidae, contoh : leucosolonia sp, Clatarina sp,
§Heterocoela Contoh : Grantia sp, Scypa sp dan sycon sp
2. Klas hexatinellida : rangka tubuh dari silikat, dan spikulanya bersifat hexanson contoh : Euplectella aspergillum

 3. Klas demospongiae : rangka tubuhnya terbuat dari bahan organik. Terdiri dari 4 ordo 
            a.Ordo Tetraxonida contoh Thenea murricata
b.Ordo Monaxonida contoh : Suberites compacta, Polimastia robusta, Cliona celata
c.Ordo Keratosa : bahan dari spongin contoh : Spongia sp, hippospongia, coscinoderma
d.Ordo Myxospongida contoh : Helisarca sacra.


 
G. Anatomi dan fisiologi porifera
1.Sistem rangka : semua porifera dilengkapi dengan kerangka. Kerangka ini terdiri dari kapur karbonat atau silikat dalam bentuk spikula dan spongin.
2.Sistem pencernaan : sistem pencernaan belum lengkap, makanan berupa mikroorganisme pada partikel-partikel organik kecil yang masuk bersama air, sebagian dibungkus oleh oleh porosit dan umumnya ditelan oleh sel-sel leher. Pencernaan berlangsung secara intrasel melalui pembentukan vakuola makanan. Makanan yang telah dicerna diedarkan dari sel ke sel oleh amoebosit
 
. Sistem respirasi : respirasi berlangsung melalui permukaan tubuh
4. Sistem saraf : tidak memiliki sistem saraf atau sel saraf, tetapi tanggap terhadap stimulus tertentu.
5. Sistem ekskresi : ekskresi berlangsung melalui permukaan tubuh yang dilakukan oleh sel-sel amoebosit dan sel-sel leher.
6. Sistem reproduksi : reproduksi berlangsung secara aseksual dan seksual. Secara aseksual melalui pembentukan tunas (gemmulae). Secara seksual dengan pertemuan antara ovum dan sperma yang berasal dari sel koanosit sehingga mebentuk zigot, tidak ada alat kelamin.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar