1. Pengertian
Osteichthyes atau disebut juga ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan
bertulang belakang yang
merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes
yang berarti ikan. Hidup di laut, rawa-rawa, atau air tawar. Semua jenis ikan
yang termasuk dalam kelas Osteichthyes
memiliki sebagian tulang keras, mulut dan lubang hidungnya ventral. Hampir semua ikan bertulang keras memiliki endoskeleton dengan matriks kalsium fosfat
yang keras. Kulitnya seringkali tertutup dengan sisik pipih bertulang . Ikan
bertulang keras umumnya perenang yang dapat menontrol arah, siripnya yang
lentur lebih sesuai untuk pengendalian dan pendorongan dibandingkan dengan sirip
hiu yang lebih kaku. Dan masih banyak lagi informasi dan kelebihan dari ikan
bertulang keras yang akan kita ketahui.
2.Ciri khusus
Pada ikan oeteichthyes
memiliki mulut berahang, skeleton sebagian atau seluruhnya bertulang menulang.
Kondrokranium (cranium tulang rawan) dilengkapi oleh tulang dermal untuk
membentuk tengkorak majemuk. Sisik tipe ganoid, siklodi atau ktenoid yang
semuanya berasal mesodermal, atau tidak bersisik. Pada stadium embrio ada 6
celah insang, pada dewasa biasanya tinggal 4 celah. Insang-insang itu tertutup
oleh operculum. Biasanya ada gelembung renang yang berhubungan atau tidak
berhubungan dengan faring. Notokorda ditempati oleh vertebrae yang menulang.
Otak terdiri dari 5 bagian dengan 10 pasang saraf cranial. Pada ikan dewasa
terdapat mesonerfros. Ada sistem portal renal. Pada ikan bentuk lebih primitif
dalam ususnya terdapat katup spiral.
Ikan bertulang sejati dengan cepat terpecah
menjadi tiga kelompok berbeda, palenoniskoida, ikan paru-paru, dan
krosopterigi. Palioniskoida dibedakan
dengan adanya sirip berjari (sirip yang tidak ada otot maupun tulang)
dan kenyataan bahwa ventilasi paru-paru dilakukan melalui mulut. Banyak dari kelompok ini berimigrasi ke laut
selama akhir era (masa) paleozoikum dan mesozoikum. Dalam lingkungan air yang
stabil, tidak diperlukan paru-paru, dan alat ini diubah menjadi gelembung
renang yang dapat digunakan ikan untuk mengubah daya apung di dalam air. Semua
ikan yang diperdagangkan sekarang. Ikan Paru-paru mengembangkan suatu pembaruan berarti yang tidak dimiliki
oleh moyangnya. Lubang hidung, mereka yang pada Osteichthyes pertama hanya bermuara ke luar dan digunakan untuk
membau, mengembangkan lubang internal ke rongga mulut. Ini memungkinkannya
untuk bernapas di udara dengan mulut tertutup. Pernah sebagai kelompok yang
agak berhasil. Krosopterigia juga mempunyai lubang hidung dalam yang dapat
digunakan untuk mengembungkan paru-paru. Di samping itu, sirip belakang dan
sirip dada (pectoral) mereka bergelambir; yaitu berdaging dan ditunjang oleh
tulang.
Ikan bertulang keras bernapas dengan melewatkan
air melalui empat atau lima pasang insang yang terletak di dalam
ruangan-ruangan yang tertutup oleh suatu penutup pelindung yang disebut
operculum. Air disedot ke dalam mulut, melalui faring, dan keluar di antara
celah insang karena pergerakan operculum dan kontraksi otot yang mengelilingi
ruang insang tersebut. Proses ini memungkinkan seekor ikan bertulang untuk
bernapas pada saat diam atau tidur. Terdapat bebarapa macam sisik yang terdapat pada
ikan osteichthyes sisik cycloid,
squama tpe terbentuk dari corium/dermis. Bentuk circuler atau ovoid, secara
mikroskopis tampak adanya garis-garis koncentrik, garis-garis radier,
guanophora, dan sel-sel pigmen. Ctenoid , bagian tepi luarnya mempunyai satu
baris/lebih rigi-rigi seperti duri-duri halus atau gigi-gigi sisik, sedang bagian
tepi yang melekat mempunyai tonjolan-tonjolan sehingga memperkuat pelekatannya
Ganoid bagian terbesar dari squama, tipe ini terdiri dari lapisan-lapisan
tulang dan permukaan luarnya diselubungi oleh genoin yaitu suatu material yang
mempunyai email yang dibentuk oleh corium.
Adaptasi lain dari sebaagian besar ikan
bertulang keras yang tidak ditemukan pada hiu adalah gelembung renang, suatu
kantung udara membantu mengontrol pengembangan ikan tersebut. Perpindahan
gas-gas antara kantung renang dan darah mengubah volume kantung itu dan
menyesuaikan kerapatan ikan. Akibatnya, banyak ikan bertulang keras, berlawanan
dengan sebagian besar hiu, dapat menghemat energy dengan cara tidak bergerak.
Rincian mengenai reproduksi ikan bertulang keras sangat bervariasi. Sebagian
besar spesies adalah hewan ovipar, yang bereproduksi dengan fertilisasi
eksternal setelah betina melepaskan sejumlah besar telur kecil. Namun demikian,
fertilisasi internal dan kelahiran merupakan karakteristik spesies yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar