Sabtu, 11 Juni 2011

Phylum Echinodermata




MAKALAH


Phylum Echinodermata





Disusun  oleh

MUHAMMAD AQSHA SUWAEDI
60300110031


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR



 BAB I  
PENDAHULUAN

A.             Latar Belakang

   Laut  merupakan ekosistem yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Hampir wakil dari setiap phylum hewan dapat ditemukan di laut. Organisme yang hidup di laut dipengaruhi oleh sifat air laut untuk sekelilingnya,  baik berupa tumbuhan ataupun hewan sehingga banyak bentuk umum yang dijumpai merupakan hasil adaptasi terhadap medium cair dan perggerakannya (Nybakken, 1998).

    Laut juga merupakan tempat mata penjaharian untuk golongan masyarakat tertentu yang hidup di sekitar laut, termasuk daerah pasang surut yang berkarang, berlumpur atau berpasir. Hampir semua wakil dari phylum hewan dapat ditemukan di laut. Phylum echidonemata ditempatkan pada akhir deretan Phylum dalam invertebrata lainnya. Hal ini merupakan salah satu alasan banyak Phylum echidonemata lebih dekat dengan Vertebrata daripada Invertebrata.

  Salah satu jenis hewan yang hanya ditemukan di laut adalah echidonemata. Echidonemata menempati berbagai macam habitat Zona Trumbu Karang, daerah pertumbuhan Algae, Tumbuhan laut jenis lainnya, Koloni Karang Hidup, Koloni Karang Mati serta daerah betting karang. Echidonemata merupakan komponen Distik yang penting dalam siklus rantai makanan. Makanan dan Phylum Echidonemata jenis tripang adalah detritus sehingga hewan ini banyak ditemukan di daerah yang banyak mengandung detritus (Aziz, 1991).
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis mencoba melakukan penelitian ini  Untuk mengetahui lebih dalam mengenai phylum ini, akan di bahas.





B.       Rumusan Masalah

1.       Apa pengertian  phylum echinodermata ?
2.       Apa Ciri umum dari phylum  echinodermata ?
3.      Sebutakan klasifikasi phylum echinodermata ?
4.      Apa kegunaan phylum echinodrmata dalam kehidupan ?

C.        Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis serta kegunaan phylum echinodermata dalam kehidupan .



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.    Ciri Umum Echinoedermata

        Ciri umum Echinodermata adalah sebagai berikut :a). Simetri radial pada hewan dewasa, memiliki lima bagian sedangkan larvanya simetri bilatral, memiliki tiga jaringan dasar adalah bersilia, tidak memiliki kepala dan otak, b). Permukaan tubuh memiliki kaki buluh atau kaki ambulakral, c). Tubuh terbungkus oleh epidermis yang halus dengan dikosong kepingan kapur yang disebut lamineaatau ossicula, d). Saluran pencernaan biasanya lengkap tetapi ada beberapa yang tidak memiliki  anus, e). Memiliki system sirkulasi yang megalami reduksi, f). Respilasi dilakukan dengan insang kecil atau papulae yang timbul dari coelom, beberapa jenis dengan menggunakan kaki ambulakral, g). Sistem syaraf dengan batang cincin yang bercabang –cabang kearah radial, h). Seks terpisah dengan beberapa perkecualian (Jasin,1989),

1.1    Klasifikasi Echinodermata

 Klasifikasi Echinodermata menurut Barnes,1974 dalam Rizal  (2001)
 Kelas        : Stellroiea
 Sub kelas  :  Stamostroidea
 Kelas        : Asteriodea
 Ordo        : 1. Plastisterida
                   2. Paxillosida   
                   3. Valvotida
                   4. Spinulosida      
                   5. Focipulotida

 Kelas          : Ophiuroidea
 Ordo          : 1. Stenurida
                     2. Oeghopriurida
                     3. Phyrinophiurida

 Kelas            :  Echinodea
 Sub kelas      : Peschochinoidea
 Ordo             : Chidoroida
 Sub kelas      : echinoida
 Super ordo    : Diadematacea
 Ordo             : 1. Pedinoida
                        2. Diadematpida
                        3. Ecinothuroida

 Super ordo    : Echinnacea
 Ordo             : 1. Arbacioda
                       2. Salenoida
                       3. Temnopleuroida
                       4. Phymomosomatyda
                      5. Echinoida

 Super ordo     :  Gathostomata 
 Ordo              : 1. Holecthypoida
                        2. Clypeasteroida

 Super Ordo    : Atelostomata
 Ordo              : 1.  Holosteroida
                         2.  Spatongoida
                        3.  Casiluloida
                        4.  Neolompidoida

 Kelas               : Holothuroida
 Ordo               : 1. Cacthylochiroida
                         2.  Dendrohirotida
                         3.  Asphichirotida
                         4.  Elasipodida
                         5.  Apodida

 Kelas               : Crinoida
 Sub Kelas        : 1.  Eochinoida
                         2.  Parcrinoidea
                         3.  Eucrinoida
 Ordo                : 1.  Inadunata
                          2.  Flexibillia
                          3.  Comerata



a.    Klas Asteroidea (bintang  Laut)

 Sesuai dengan namanya, maka tubuh berbentuk bintang dengan lima atau bagian radial. Terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran pada permukaan kulit tubuh baik oral maupun aboral dan pada sekitar dasar duri terdapat bentuk jepitan pada ujungnya yang disebut pedicellaria. Pada salah satu bagian antara dua bagian tubuh radial atau lengan terdapat lempeng saringan madereporit sebagai tempat masuknya air dalam sistem vascular air atau ambulakral. Anus terdapat di tengah bagian dorsal sedang mulut di bagian oral. Penyokong tubuh tersusun dari lembaran kapur atau ossicullus (Brotowidjoyo, 1993).

 Penyokong tubuh dari klas ini terjadi dalam branchia dermalis yang terletak pada aboral, system saraf terdiri atas batang saraf radial pada masing-masing lengan. Seks pada Bintang Laut terpisah yaitu ada yang jantang dan ada yang betina. Fertilisasi terjadi di dalam air, kemudiah hasil fertilisasi akan tumbuh menjadi larva bipinria. Bintang laut mempunyai daya regenerasi yang tinggi.

 Beberapa jenis bitang laut mempunyai warna cerah yang indah, merah, jingga, biru, atau dengan beberapa pola yang menarik dan warna yang kontras (Nontji, 1993). Bintang laut hidup di daerah yang berkarang, substrat  kasar, substrat lunak, dan umumnya terdapat di daerah terumbuh karang. Bintang laut merayap melewati batu-batu dan tinggal dalam pasir.

 Kemampuan bintang luat untuk beradaptasi dengan selinitasi ditunjukkan oleh beberapa spesies, misalnya asterias rubens hanya tahan terhadap salinitas rendah, sedangkan luidia clathrata mempunyai toleransi tertentu terhadap salinitas di alam, hewan ini hidup pada salinitas sekitar 27% (Jasin, 1989).

b.    Klas Ophiuroidea (Bintang Ular)

 Bintang ular mempunyai tubuh seperti bola cakram kecil dengan lima lengan panjang. Di bagian seperti lateral terdapat duri, sedangkan bagian dorsal serta ventral tidak terdapat duri. Bagian dalam dari ruas sebagian besar terisi ossicula yang silindris sehingga memungkinkan lengan dapat di bengkokkan. Pada lengan juga terdapat kaki ambulakral kecil yang sering disebut sebagai teritakel yang terletak secara ventro lateral dengan alat hisap atau ampullae yang beralat sensoris dan juga membantu pernafasan yang memungkinkan makanan dapat masuk ke mulut. Mulut terletak di pusat tubuh yang dikelilingi lima kelompok lempeng kapur dan tidak memiliki anus. Madreporit terletak di daerah permukaan dekat mulut. Bersifat biseksual dan fertilisasi terjadi di luar dengan larva bersilia (Brotowidjoyo, 1993).

 Bintang ular yang hidup di daerah tropis pada umumnya hidup pada perairan dengan suhu antara 27 - 300 C, namun daya tahan terhadap suhu ini tergantung kedudukan geografis dan ke dalaman (Suryatim 1999).

c.    Klas Enchinoidea (landak lut)

 Hewan-hewan yang masuk klas Enchinoidea berbentuk bundar, tidak berlengan, tetapi memiliki duri-duri yang dapat digerakkan. Pada umumnya Landak Laut memiliki jarohan atau viscera yang tersimpan dalam cangkok. Bulu babi memiliki lima jalur kaki ambulakral yang terselang oleh daerah interambulakral yang agak lebar tanpa kaki. Beberapa jenis Ennchinoidea memiliki kelenjar racun. Di antara duri-duri terdapat pedicellaria yang berfungsi untuk membersihkan tubuh dan tuntuk menangkap makanan kecil. Anus terletak di pusat tubuh pada permukaan aboral. Sedangkan mulut yang dilengkapi oleh lima buah gigi terletak di daerah oral dan madreporit terletak di daerah aboral (Brotowijoyo, 1993).

 Pada landak laut terdapat sebuah pembuluh sirkular, lima buah pembuluh tabung telapak dengan ampula. Terdapat cincin saraf dengan lima buah cabang dan sebuah pleksus saraf. Jenis kelamin terpisah, fertilisasi terjadi di dalam air. Larva yang terbentuk bersimetri bilateral, berenang bebas dan disebut larva pluteus. Batas toleransi salinitas kelompok bulu babi penghuni laut sejati antara 30 – 34 % (Suryati, 1999).

d.    Klas Holoturoidea (Teripang)

 Mentimun laut mempunyai tubuh bulat memanjang dengan garis oral ke aboral sebagai sumbu, tubuh terlipat oleh kulit yang mengandung ossicula yang mikroskopis. Di bagian anterior mulut terdapat 10 -13 tentakel yang dapat di julurkan dan ditarik kembali. Holothuroidea meletakkan diri dengan bagian dorsal di sebelah atas. Kaki ambulakral dapat berkontraksi dan berfungsi sebagai alat respirasi. Daerah ventral terdapat tiga daerah kaki ambulakral yang memiliki alat hisap, yang berfungsi untuk bergerak dan tiga baris ada posisi dorsal dipakai untuk bernafas. Madreporit terletak dalam coelom. Pada hewan ini terdapat suatu cincin saraf dan saraf-saraf radier. Teripang cepat bereaksi terhadap rangsangan. Biasanya jenis kelamin terpisah namun ada juga yang hermaprodit dengan larva bersimetri bilateral (Brotowidjoyo, 1993).

 Beberapa spesies seperti Thyonidium Pelluidum, Thyone sp, dan Drotankyra similis dapat hidup di perairan payau dengan salinitas sekitar 20 tapi beberapa anggota kelas Holothuroidea tidak tahan terhadap salinitas yang rendah (Aziz, 1991).

e.    Klas Crinoidea (Lili Laut)

 Hewan klas Crinoidea mempunyai bentuk seperti bunga lili yang bisa hidup di dalam laut dengan ke dalaman 3,648 m. Tubuh berbentuk seperti cangkir yang disebut calyx yang tersusun dan lempengan kapur. Dari calyx  itu tersembul lima lengan yang lentur dengan tentakel yang pendek dimana masing-masing memiliki pinullae yang banyak sekali sehingga seperti bulu burung yang terurai beberapa jenis Lili laut memiliki stalk atau tangkai yang berfungsi untuk melekat pada dasar laut atau substrat. Mulut terletak pada daerah oral, sedangkan anus pada daerah aboral. Pada bagian oral terdapat lekukan ambulakral yang berisi tentakel seperti kaki bulu, fertilisasi berlangsung secara internal, bahkan zigot berkembang di dalam tubuh (Jasin, 1989).

 Lili laut membutuhkan air laut yang bersalinitas tinggi dengan toleransi pada air laut normal sampai salinitas 28 – 36 % (Suryati, 1999).



BAB III
METODE PENELITIAN


Pada penelitian ini kami hanya melakukan penelitian kepustakaan, yakni dengan mengakaji semua pembahasan tentang phylum echinodermata pada literatur yang ada baik pada buku – buku pelajaran dan media internet.


BAB IV
PEMBAHASAN


 Ciri-ciri Umum Echinodermata


Berikut ini karakteristik filum echinodermata secara umum:

a. Semua echinodermata hidup di air laut;

b. Simetri radial atau pentaradial , selalu terbagi 5 bagian;

c. Tidak ada kepala;

d. Tidak bersegmen;

e. Tubuh memiliki banyak kaki tabung yang befungsi untuk bergerak dan menangkap makanan;

f. Tubuh ditutupi oleh epidermis yang di sokong oleh skeleton yang tetap dan spina;

g. Sistem pencernaan sederhana (beberapa di antaranya dilengkapi dengan anus), rongga tubuh bersilia, biasanya luas, di isi dengan/mengandung sel bebas (amoebosit);

h. Respirasi dengan papulae, kaki tabung atau dengan pohon respirasi;

i. Jenis kelamin terpisah, gonat besar, fertilisasi eksternal, telur banyak, larva mikroskopik, bersilia, biasanya berenang bebas, mengalami metamorfosis. (Stoner, 1961: 270);

j. Semua echinodermata hidup di laut;

k. Sebagian besar spesies mampu bergerak dengan merangkak dan sangat  lambat;

l. Tampilan khusus anggota filum ini seluruhnya memiliki duri. Tepat
dibawah kulitnya, duri dan lempeng kapurnya membentuk kerangka;

m. Tubuhnya berkembang dalam bidang lima antimere yang memancar dari

sebuah cakram pusat dimana mulutnya berada di tengah;

n. Mereka memiliki sistem peredaran air yang terdiri dari sederet tabung berisi cairan yang dipakai dalam pergerakan;


Ciri-ciri

Crinoidea     
Lilia laut, bulu laut     
Sessil, menempel menggunakan batang; lengan bercabang; kaki tabung bersilia dipakai untuk makan; beberapa spesies berenang bebas

Asteroidea  
Bintang laut 
Bergerak bebas dengan kaki tabung; tangan bercabang dari cakram pusat

Ophiuroidea               
Bintang ular, bintang rapuh, bintang keranjang           
Bergerak bebas; lengan luwes yang tipis memancar dari cakram; kaki tabung dipakai sebagai indera dan untuk makan

Echinoidea   
Dollar pasir; biskuit laut; bulu babi     
Bergerak bebas; badan menyatu dalam lempengan atau cakram lempeng, tanpa sinar bebas, tertutup dengan lempeng kapur; beberapa spesies tertutup dengan duri

Holothuroidea           
Teripang       
Bergerak bebas; tubuh luwes & panjang dengan mulut di satu ujungnya; kadang memiliki tentakel; unsur kerangka kulit sudah mulai lenyap

Anatomi dan Struktur Tubuh

Anatomi

Badan berbentuk sebagai bintang dan terdiri atas :

- Satu discus sentralis dan

- Lima radii.

Dataran yang biasanya disebelah bawah, dimana ditengah-tengah discus, terdapat mulut atau actinostoma, ialah dataran oral. Dataran yang disebelah atas disebut aboral.


Skeleton terdiri atas laminae yang tersusun rapat. Laminae ini disebut juga ossicula. Mereka terletak diantara dua lapisan jaringan pengikat daidalam dinding badan. Diantara isscula terdapat serabut-serabut otot. Diantara mereka juga terdapat pori kecil yaitu pori dermal. Pada dataran aboral, pada ossicula berpangkal spinae. Diantara spinae tersebut ada yang dapat digerakkan.


Pada dataran oral satu radius ada sulcus ambulacralis. Sulcus ambulacralis ini dibentuk oleh dua baris ossicula amburaclis. Satu ossiculum dari satu baris bersendi dengan satu ossulum dari baris yang lain sehingga besarnya sudut yang dibentuk oleh kedua ossicula itu dapat berubah.


Struktur Tubuh

Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing panjang. Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa. Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral. Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral. Kaki ambulakral memiliki alat isap.


Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit. Sistem sirkulasi belum berkembang baik. Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom. Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf. Echinodermata tidak memiliki otak. Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat hermafrodit dan dioseus.


 Sistem Gerak

Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula. Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula.


Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung. Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.


 Sistem Reproduksi

Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri.



Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri.


 Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.


Sistem Pernafasan dan Ekskresi


Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.
 Sistem Peredaran Darah dan Sistem Syaraf

Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.

Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya .

Klasifikasi Kelas-kelas Echinodermata serta Ordo-ordo yang

mewakilinya


1. Asteroidea

Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:

a. Bentuk tubuh seperti bintang dan pentagonal

b. Bagian tubuh disebut discus sentralis dan 5 radii atau lengan

c. Pangkal lengan membesaryang makin kecil dan ujung meruncing

d. Setiap lengan terdapat lanjutan coelom dan alat-alat dalam

e. Permukaan aboral ada spina (duri tumpul), yang disekitarnya ada papulae

f. Rahang dapat membuka dan menutup

g. Fungsi rahang untuk pembersih debris dan perangkap mikroorganisme

h. Madreporit dan anus di aboral

i. Tentakel peraba pada tiap ujung lengan, sifatnya lunak dan berbintik matasensitive cahaya

j. Sulkus ambulakralis pada datran oral radii

k. Discus madreporidanus pada dataran aboral discus

l. Saluran pencernaan sempurna dan pendek

m. Respirasi dengan dermal branchia dan kai tabung

n. Badan tiadmen dekat saluran cincin mulut membentuk sel amoebasit yangberfungsi membawa sisa metabolisme keluar tubuh

Sistem saraf terdiri atas cincin saraf dan tali- tali saraf

Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut bintang laut. Contoh spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp. Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar.

         Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar.Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada setiap lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.

Sistem ambulakral pada Asteroidea terdiri dari :

a. Madreporit, yaitu lubang tempat masuknya air

b. Saluran batu

c. Saluran cincin disekitar mulut

d. Saluran radial ke setiap lengan

e. Saluran lateral yang bermuara di kaki tabung dekat ampula

Fungsi sistem ambulakral adalah :

a. Untuk melekatkan diri pada sesuatu

b. Untuk bergerak

c. Untuk menangkap mangsa

Contoh : Archaster sp, Pentaceros sp


Contoh : Heliaster sp, Asterias sp

2. Ophiuroidea

Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:


a. Tubuh pipih dengan discus sentralis bersegi lima atau bulat

b. Lengan biasanya lima, ramping, halus, sama besar dan fleksibel

c. Tidak ada lekuk ambulakral

d. Tidak ada pedicellaria

e. Larva pluteus yang berenang bebas

f. Sistem ambulakral : pedia tanpa ampula dan batil pengisap, lima pasang podia dekat mulut berguna untuk memasukkan makanan ke mulut. Gerakan lebih cepat dari kelas lain (Darwis, 2002: 121- 122; Kastawi, 2005 : 284)

 Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix). Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya. Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.


Berikut ini ada beberapa ordo yang mewakili dari kelas Ophiuroidea :

Ordo Ophiurae:

Contoh : Ophiothrix sp, Ophiolepis sp

Ordo Euryale:
Contoh : Astroporpa sp, Asteronyx sp. (Yusuf Kastawi. 2005 : 278- 285)

3. Echinoidea

Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:


a. Tubuh bulat atau oval tanpa lengan

b. Tubuh ditutupi oleh cangkang endoskeleton dari lempeng kalkareus yang rapat, tertutup pula oleh spina (duri) yang dapat digerakkan

c. Podia (kaki tabung) keluar dari lubang dari lempeng ambulakral yang berfungsi untuk pergerakan

d. Mulut di oral yang dikelilingi peristomium yang bersifat membran

e. Anus aboral dikelilingi periproct bersifat membran

f. Lekuk/celah ambulakral tidak ada

g. Pedicellaria bertangkai dengan 3 japit

h Seks terpisah, kelenjar kelamin pentamerous. (Kastawi, 2005: 281)

Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang berbentuk bola misalnya bulu babi (diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata). Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang. Echinoidea memilki alat pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles.Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir (Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung. Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus dan rapat.Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan.



a.       Sea urchin b. Sand Dollar c. Sea Biscuits

Berikut ini ada beberapa ordo yang mewakili dari kelas Echinoidea :

Ordo Lepidocentroida:
Contoh : Phormosoma sp, Sperosoma sp
Ordo Cidoroidea:
Contoh : Cidaris sp, Notocidaris sp

Ordo Aulodonta:

Contoh : Diadema sp, Astropyga sp
Ordo Camarodonta:
Contoh : Echinus sp, Strongylocentrotus sp
Ordo Clypeastroida:
COntoh : Clypeaster sp, Laganum sp

Ordo Spatangoida:

Contoh : Echinocardium sp, Lovenia sp

4. Holothuroidea

Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:


a. Tubuh simetri bilateral, biasanya memanjang

b. Mulut terletak pada satu ujung dan anus pada ujung lain (posterior)

c. Dekat mulut ada tentakel

d. Tubuh kesat, tidak ada spina (duri) dan pedicellaria

e. Ada osikula yang mikroskopis

f. Podia (kaki tabung) ada, untuk pergerakan

g. Jenis kelamin terpisah

h. Respirasi dengan pohon respirasi

i. Saluran pencernaan berbentuk panjang dan berliku- liku

j. Kelenjar gonat berupa berkas tubulus tunggal atau berpasangan

k. Bergerak dengan bantuan kaki buluh dan kontraksi otot (Darwis, 2002: 280).


Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang. Contoh hewan ini adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus.

Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya. Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang tubuhnya. Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya. Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral. Sistem respirasinya disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya. Keluar dan masuknya air melalui anus.

Berikut ini ada beberapa ordo yang mewakili dari kelas Holothuroidea:

Ordo Aspidochirota:
Contoh : Holothuria sp, Mesothuria sp

Ordo Elasipoda:
Contoh : Deima sp, Benthodytes
Ordo Dendrochorota:
Contoh : Cucumaria sp, Thyone sp
Ordo Malpodonia
Contoh : Malpodia sp, Paracaudina sp
Ordo Apoda:
Contoh : Synapta sp, Chiridota sp


5. Crinoidea

Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:

a. Tubuh bentuk bunga lilia, hidup dilaut dalam dan dangkal

b. Tubuh terdiri atas mangkuk, disebut calyx, dan tutup oral atau disebut tegmen dan struktur bercabang lima atau kelipatannya

c. Mekat pada substrat dengan cirri/cirrus

d. Mulut di sebelah anus

e. Lekuk ambulakral terbuka, ada madreporit, spina, dan pedicellaria

f. Lengan-lengan dapat digerakkan, umumnya bercabang-cabang, biasanya berjumlah lima atau sepuluh atau tanpa spina

g. Seks terpisah, larva disebut doliolaria.(Yusuf Kastawi. 2005 : 278- 279)

Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu. Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis. Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih. Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam. Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas. Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh). Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula. Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan.


Berikut ini ada beberapa ordo yang mewakili dari kelas Crinoidea:
Ordo Articulata:
Contoh : Metacrinus sp, Antedon sp


BAB V
PENUTUP



A.      KESIMPULAN

1.       Phylum echinodermata adalah phylum yang  mempunyai kulit berduri dan simetri radial dan bergerak lamban dengan bantuan kaki tabung. perluasan dan penciutan dilakukan oleh gerakan air laut ke dalam dan ke luar dari sistem pembuluh air.
2.               Ciri umum Echinodermata adalah sebagai berikut :a). Simetri radial pada hewan dewasa, memiliki lima bagian sedangkan larvanya simetri bilatral, memiliki tiga jaringan dasar adalah bersilia, tidak memiliki kepala dan otak, b). Permukaan tubuh memiliki kaki buluh atau kaki ambulakral, c). Tubuh terbungkus oleh epidermis yang halus dengan dikosong kepingan kapur yang disebut lamineaatau ossicula, d). Saluran pencernaan biasanya lengkap tetapi ada beberapa yang tidak memiliki  anus, e). Memiliki system sirkulasi yang megalami reduksi, f). Respilasi dilakukan dengan insang kecil atau papulae yang timbul dari coelom, beberapa jenis dengan menggunakan kaki ambulakral, g). Sistem syaraf dengan batang cincin yang bercabang –cabang kearah radial, h). Seks terpisah dengan beberapa perkecualian (Jasin,1989).
3.       Echinodermata diklasifikasikan dalam lima kelas besar yaitu: Asteroidea
(bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi dan
sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), dan Holothuroidea (timun laut).
4.       Echinodermata memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan manusia maupun ekosistem di laut.

Berikut manfaat hewan ini bagi manusia dan ekosistem laut yaitu:

1. Telur landak laut (Arbacia punctulata) yang banyak dikonsumsi di jepang;
2. Keripik dari timun laut yang banyak dijual di Sidoarjo, Jawa timur;
3. Mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat
kerupuk;
4. Telur bulu babi dapat dimakan;
5. Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal. Para
ilmuwan biologi sering menggunakan gamet dan embrio landak laut;
6. Sebagai pembersih pantai;
7. Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal. Para lmuwan biologi sering menggunakan gamet dan embrio landak laut;dsb



Adapun kerugian yang ditimbulkan akibat adanya hewan-hewan Echinodermata yaitu:

1. Dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena bintang Echinodermata merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut;
2. Bulu babi dan landak laut bisa sangat merugikan bagi para turis yang ingin menikmati olahraga air, karena duri bulu babi dan landak laut yang  beracun bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat;
3. Juga ada diantara jenis bintang laut yang memakan binatang karang sehingga banyak yang mati; dsb





4 komentar:

  1. ya Allah

    senantiasa berikanlah saya kemudahan dalam menuntut ilmu yg Engkau ridho i.

    amin,,

    BalasHapus
  2. Nice post !!
    Kembangkan truz..sngat b'mnfaat untuk angkatn brikutx.
    Jgn lp b'knjung blik, ada lbih byk artikel ttg botani ^_^

    BalasHapus
  3. kurang dapusnya ni gan , ga ada...

    BalasHapus