Selasa, 27 September 2011

Dilarang Buang Sampah di Tempat ini Cesss,,,!!!!



         Yah,,kata - kata itu sering kita temukan tertulis di papan - papan yang sengaja dibuat oleh seseorang yang masih peduli dengan kebersihan dan keindahan lingkungan, saya bangga terhadap mereka orang - orang yang masih punya iman karena kebersihan adalah sebagian dari iman, dan saya mencela bagi mereka yang seenaknya mengotori dan memberikan tugas berat bagi petugas - petugas kebersihan yang memang berkewajiban menjaga kebersihan lingkungan. Tapi realita sekarang berkata larangan itu hanya sebuah larangan yang berguna untuk dilanggar, hanyalah sebuah papan yang terbuat dari kayu yang tidak ada artinya ini adalah tanggung jawab kita semua, bukan hanya tanggung jawab para petugas kebersihan, pemulung dll, untuk menjaga lingkungan,saya sempat merasa sedih melihat para petugas kebersihan ini kewalahan menangani permasalahan sampah di lingkungan kita.


      Salah satu contohnya di jalanan yang setiap hari saya lalui menuju kekampus, sepanjang jalan saya melihat sampah yang terbuang bukan di dalam tong sampah, padahal sudah disediakan tong sampah, yang lebih parah lagi disana tidak ada tong sampah justru dijadikan sebagai tempat pembuangan, ini sungguh sangat menarik kita renungi bersama akan arti kebersihan lingkungan. Akankah kesadaran itu masih ada, atau  hanya sebatas di bibir saja. tentu masing - masing kita dapat menanyakannya pada diri kita sendiri.






Nah, lepas dari kesadarn diri masing - masing kebersihan lingkungan juga merupakan tanggung jawab pemerintah setempat,penentu kebijakan dan pemegang kuasa penuh atas tatanan kesejahtraan masyarakat utamanya dinas kebersihan , selaku perpanjangan tangan dari pemda setempat, yang bertanggung jawab langsung mengatasi permasalahan sampah ini, karena akhir - akhir ini masyarakat banyak mengeluh mengenai pengangkutan sampah - sampah, yang diangkut hanya sesekali bukan tiap hari, sehingga sampah menumpuk.







     Saran saya nih,,untuk pemerintah mulai dari Pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten dan kota, dan kepada aparat kecamatan hingga ke desa, banyakin tuh yang namanya, petugas kebersihan, berikan jaminan kehidupan yang lebih layak, berikan beberapa penghargaan kepada mereka, agar mereka merasakan kebanggaan tersendiri menjadi petugas kebersihan, jngan hanya pejabat tinggi yang mendapat jminan hidup yang lebih diatas layak, banyakin mobil - mobil pengangkut sampah menuju ke TPA, agar tidak ada lagi sampah - sampah yang menumpuk kurangin mobil - mobil plat merah yang hanya membuat kemacetan  dan tong sampah yang baik atau layak pakai, karena sudah banyak tong - tong sampah yang sudah rusak, bocor, pokoknya sudah tidak layak, jangan hanya, membangun lampu merah, patung - patung ditengah kota yang sebenarnya tidak penting. Dan yang paling utama buatlah sebuah peraturan atau UUD baru yang memang betul - betul dapat dijalankan, jangan hanya dapat dipajang, tanpa ada realisasi. mungkin kita dapat berkiblat sedikit ke negara - negara maju yang memiliki peraturan yang sangat baik tentang kebersihan, misalnya jika ada yang membuang atau membakar sampah disembarang didenda, jika terlihat oleh petugas maka langsung di bawah kekantor polisi terdekat untuk diproses, libatkan semua pihak, polisi,tentara,satpam,agar peraturan ini bukanuntuk dilanggar tapi untuk dipatuhi bersama. karena kesadaran masing - masing orang berbeda, dan entah kapan kesadarn itu dapat disatukan, maka  hanya peraturan yang berlakulah yang dapat menyatukan.

6 komentar:

  1. Wah tulisannya kritis :)
    semangat !

    mulai dari diri sendiri dulu.
    kebiasaan yang akan membentuk kita.

    BalasHapus
  2. wah,,,sy setuju banget ka'
    klw bkan skarang kpn lg, klw bkan kita spa lg

    BalasHapus
  3. Dimulai dari diri sendiri.
    Dimulai dari hal-hal yang kecil.
    Dimulai saat ini juga.

    BalasHapus
  4. Masalah sampah kayaknyad jadi masalah di sebagian besar negera berkembang deh, hehehe

    BalasHapus
  5. Apalagi sampah itu masalah kita ya.. masalah manusia hidup pembuat sampah. Kalau mahluk lain kan gak buat sampah.

    BalasHapus