PROTOZOA
Di Susun Oleh :
Nama : Muhammad Aqsha
Nim : 60300110031
Kelompok : I ( satu )
Jurusan : Biologi (B1)
LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEREGI ALAUDDIN
MAKASSAR 2O11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam penelitian Protozoa memiliki arti protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukarioti. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat sama, alga dan protozoa. Sebagai contoh alga hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya.[1]
Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat trophic. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan sistem yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron. Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal.
A. Tujuan
1. Mengamati organisme yang tergolong Protozoa pada berbagai sumber air yang tergenang.
2. Menggambar bagian – bagiannya serta menuliskan susunan klasifikasinya.
B. Manfaat
Dari praktikum ini dapat di mengatahui berbagai organisme yang tergolong dalam phylum protozoa dan bagian – bagiannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan alga genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara alga dan protozoa.[2]
Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari alga karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.[3]
Flagellata Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari 30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat trophic. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan sistem yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron. Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia.[4]
Tubuh hewan tersusun atas satu sel, sehingga ukuran protozoa adalah mikro sampai beberapa millimeter. Umumnya protozoa hidup secara individual dan ada juga yang berkoloni hidup secara bebasdi air juga yang parasit pada hewan lain, protozoa berkembang biak dengan membelah diri dan ada juga yang berkonjugasi ada pula yang membentuk spora.[5]
Pada Protozoa terdapat pembagian kelas yaitu 5 klas, yaitu Sarcodina (Rhizopoda), Ciliata (Infuzoria), Mastigophora (Flagellata), Sporozoa, dan Suctoria.
Pertama untuk kelas Sarcodina, protozoa ini menggunakan pseupodia (kaki semu) sebagai alat gerak dan makan. Sarcodina dibagi menjadi 4 ordo, yaitu amoeba, foraminifera, heliozoan, dan radiolari. Keempat grup menunjukkan bentuk dan struktur yang relative berbeda. Amoeba salah satu contoh kelas Sarcodina memiliki ciri – ciri, terdapat amoeba yang dibungkus oleh cangkang dan tanpa cangkang,memiliki bentuk yang selalu berubah (tanpa cangkang) asimetris yang Susunan tubuh bersifat monoseluler, selalu berubah – ubah sesuai keadaan, memiliki Protoplasma terdiri dari plasmolemma, lapisan luar membrane sel ektoplasma (lapisan protoplasma yang bening). Endoplasma yang berbutir – butir, di dalamnya terdapat inti sel yang mengatur kegiatan sel, vakuola mkanan yang mencernakan makanan karena mengeluarkan enzim dengan system pernapasannya Bernapas dengan mengambil oksigen melalui permukaan tubuhnya dengan difusi.[6]
Selanjutnya yaitu kelas Ciliata memiliki ciri – ciri, yaitu tubuhnya seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh cilia atau rambut getar, mempunyai satu makronukleus dan satu atau beberapa mikronukleus, kelas ciliata bereproduksi secara vegetatife dengan pembelahan melintang, makronukleus membelah secara amitosis sedangkan mikronukleus secara mitosis, sedangkan reproduksi seksual dengan konjugasi yaitu bersatunya dua individu, ada yang parthenogenesis tidak berkonjugasi, melainkan secara autogami yaitu fusi (endomoksi) atau peleburan dua nuclei dalam sel hewan itu sendiri, tubuhnya dilindungi pelicula, dan habitat adalah air tawar air laut, tanah, atau ektro maupun endoparasit, dan nutrisinya yaitu holozoik, bakteri, alga, dan lain – lain.[7]
Cilliata diaggap sebagai protozoa yang paling maju evolusinya. Struktur organel yang lebih rumit yang dimiliki tak tertandingi oleh protozoa – protozoa lainnya. Hampir semua cilliata memiliki sebuah mikronukleus, yang merupakan tempat penyimpanan informasi genetic yang akan diwariskan, dan mikronukleus yang mengandung banyak salinan materi genetik.[8]
Selanjutnya kelas Matigophora memiliki ciri – ciri yaitu mempunyai satu flagella atau lebih yang berfungsi untuk bergerak atau menangkap makanan. Nukleusnya hanya ada satu , bereproduksi umumnya aseksual dengan membelah menjadi dua bagian, tidak ada konjugasi, dan habitatnya hidup bebas di air tawar, air laut, dan ada yang parasit[9]
Seperti halnya sel makhluk hidup lain, sel Protozoa terdiri dari protoplasma yang dibungkus membrane sel (plasmalemma) yang berfungsi sebagai dinding sel. Protoplasma terdiri dari dua komponen utama yaitu inti sel (nucleus) dan isi sel atau sitoplasma. Bagian terluar tampak homogeny dan jernih (hyaline) disebut ektoplasma, dan bagian dalam disebut endoplasma. Dalam endoplasma terlihat benda – benda seperti butir – butir kecil dan serabut benang halus yang ternyata adalah materi mengandung protein, karbohidrat, lemak, garam mineral, serta organel.[10]
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
Waktu : Pukul 13.00 – 15.00
Tempat : Laboratorium Zoologi
Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sampel air yang diperoleh pada berbagai tempat genangan air yang cukup lama atau pada air dasar kolam atau aquarium dan air rebusan jerami yang sudah dibiarkan beberapa hari
C. Prosedur Kerja
1. Sampel air diambil dengan menggunakan pipet, lalu dengan hati – hati dletakkan di atas objek gelas lau diamati pada mikroskop (usahakan mulai pada perbesar terkecil). Untuk jenis – jenis protozoa misalnya Amoeba sp (karena ukurannya cukup besar) pengamatan pertama sebaiknya dilakukan pada mikroskop stereo kemudian diambil dengan pipet halus (pipet patereu). Untuk jenis Paramecium sp karena gerakannya sangat cepat, dapat ditambahkan 1 – 2 tetes larutan kanji atau larutan gelatin masing – masing konsentrasi 1 % atau larutan polyvinyl alcohol 15 % pada objek gelas dan dihomogenkan.
2. Amati struktur morfologi ataupun anatomi dari organism yang ditemukan, cacat jenis atau arah pergerakannya.
3. Organisme tersebut dapat diberi beberapa pewarna, misalnya methylen blue encer dengan cara meneteskan pada salah satu sisi dari deck glass dan menghisapnya dengan kertas saring pada sisi lain deck glas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Pengamatan pada air kolam
a. Euglena virdis ( Perbesaran 10x )
1. Flagella gerak
1. Daerah vakuola kontraktil
2. Kromosom
3. Selubung inti
4. Endosome
5. Pirenoid
6. Granula paramilon
7. kloroplast
b. Chipomomnas Paramecium ( Perbesaran 10x )
1. Flagella
c. Kontraktil vakuola
d. Pirenoid
e. Kloroplast
f. minyak
2. Pengamatan pada air jerami
Paramecium ( Perbesaran 40x )
1. Vakuola makanan tua
2. Celah mulut
3. Mikronukleus
4. Makronukleus
5. Vestibulum
6. Celah anus
7. Vakuola makanan baru
8. Trikosis
9. Silia
10. Vakuola kontraktif
11. Vakuola makanan
12. Saluran radial
B. Pembahasan
1. Pengamatan pada air kolam ( Euglena virdis )
a. Morfologi
Euglenoida memiliki tubuh yang menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel Euglena viridis. Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron dimana ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk. Hewan ini memilki stigma (bintik mata berwarna merah) yang digunakan untuk membedakan gelap dan terang. Euglena juga memiliki kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosintesis. Euglena memasukkan makanannnya melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan yang berupa hewan – hewan kecil dicerna.
b. Anatomi
Euglena memiliki satu flagella yaitu ekor sebagai alat gerak, satu panjang dan satu pendek organieme ini dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu dan tubuhnya dapat memancarkan sinar bila terkena rangsangan mekanik. Untuk reproduksi Euglena berkembang biak secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi dua. Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi dua. Akhirnya terbentuklah dua sel euglena baru. Sistem sirkulasi euglena mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam sitoplasma.
c. Habitat
Euglena berhabitat di habitat air tawar dan melimpah di daerah ini, seperti di kolam peternakan atau parit saluran air, yang mengkonsumsi kotoran binatang.
d. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Euglena virdis adalah sebagai berikut :
Kingdom : Excavata
Divisi : Eugnelophycota
Class : Euglenoidea
Ordo : Euglenales
Family: : Euglenaceae
Genus: : Euglena
Species : Euglena Viridis
2. Pengamatan Pada air jerami ( Paramecium )
a. Morfologi
Paramecium memiliki tubuh yang seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh cilia atau rambut getar, mempunyai satu makronukleus dan satu atau beberapa mikronukleus, paramecium bereproduksi secara vegetatif dengan pembelahan melintang, makronukleus membelah secara amitosis sedangkan mikronukleus secara mitosis,
b. Anatomi
Bentuk sel pada paramecium seperti sandal (alas kaki), memiliki makronuklesus satu, mikronukleus satu atau lebih,dimana mikronukleus berfungsi sebagai alat reproduksi dan mikronekleus sebagai konjugasi . Habitat paramecium pada air tawar yang berenang. Memiliki vakuola denyut yang terletak pada permukaan aboral yang berfungsi sebagai sistem ekskresi dan mengedarkan makanan keseluruh tubuh . Ujung sel bagian anterior lebih tumpul atau membulat . vakuola makanan banyak dan makronukleus bundar atau letaknya ditengah.
c. Habitat
Habitat alami mereka adalah air tawar. paramecium mengambil air dari hipotonik lingkungan melalui osmosis dan menggunakan kandung kemih seperti kontraktil vakuola untuk mengumpulkan kelebihan air dari kanal radial dan mengusir berkala melalui membran plasma oleh kontraksi sekitarnya sitoplasma.
d. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari paramecium sebagai berikut :
Kingdom : Protista
Class : Ciliatea
Ordo : Peniculida
Family : Parameciidae
Genus : Paramecium
Species : Paramecium sp
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. salah satu organisme yang tergolong protozoa yang dapat diamati adalah euglena sp yang memiliki tubuh yang menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel, memiliki alat gerak flagell berupa ekor. Sistem sirkulasi euglena mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam sitoplasma. Untuk reproduksi euglena berkembang biak secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi dua. Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi dua.
2. Organisme yang terdapat pada air kolam adalah Chiposoma paramecium . paramecium pada air jerami, memiliki tubuh yang seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh cilia atau rambut getar, mempunyai satu makronukleus dan satu atau beberapa mikronukleus, Bentuk sel pada paramecium seperti sandal (alas kaki). Habitat paramecium pada air tawar yang berenang atau bergerak merupakan spiral. Memiliki vakuola denyut yang terletak pada permukaan aboral.
B. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan setelah melakukan praktikum ini adalah agar praktikan lebih memperhatikan kondisi bahan, agar organisme yang diamati lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
George H.Fried,ph.D. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. 2006.
Hala,Yusminah. Daras Biologi Umum II. Makassar: Alauddin Press. 2007.
Suwignyo,Sugiarto. Avetebrata Air Jilid 1. Jakarta: Penebar Swadaya. 2005.
Tim Dosen. Penuntun Praktikum Zoologi Invetebrata. Makassar: Uin Alauddin Makassar.2011.
maaci :3
BalasHapus