LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
SISTEM PENCERNAAN
Di Susun Oleh :
Nama : Muhammad Aqsha
Nim : 60300110031
Kelompok : I ( satu )
Jurusan : Biologi (B1)
LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEREGI ALAUDDIN
MAKASSAR 2O11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.[1]
Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan (bahasa Inggris: gastrointestinal tract) dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.
Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya. pada hewan invertebrata alat pencernaan makanan umumnya masih sederhana, dilakukan secara fagositosis dan secara intrasel, sedangkan pada hewan-hewan vertebrata sudah memiliki alat pencernaan yang sempurna yang dilakukan secara ekstrasel.[2]Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati macam-macam sistem pencernaan pada kelas pisces, amfibi, aves, mamalia.
B. Tujuan
Mengamati macam-macam sistem pencernaan pada kelas pisces, amfibi, aves, mamalia.
[1] Http. File:/id./Wikipedia.org/wiki/. Sistem pencernaan. ( 4 Juni 2011).
[2] Ibid.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel, seperti pada protozoa, porifera, dan Coelenterata.
Pencernaan dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan, sel koanosit dan rongga gastrovaskuler. Selanjutnya, pada cacing parasit seperti pada cacing pita, alat pencernaannya belum sempurna dan tidak memiliki mulut dan anus. pencernaan dilakukan dengan cara absorbsi langsung melalui kulit.[1]
Vakuola makanan, organel seluler dimana enzim hidrolitik merombak makanan tanpa mencerna sitoplasma sel sendiri, adalah kompartemen yang paling sederhana. Protista heterotrofik mencerna makanannya dalam vakuola makanan, umumnya setelah menelan makanan melalui fasogositis atau pinositis. Vakuola makanan menyatu dengan lisosom, yang merupakan organel yang mengandung enzim hidrolitik. Keadaan ini akan memungkinkan makanan tercampur dengan enzim, sehingga percenaan terjadi secara aman di dalam suatu kompartemen yang terbungkus oleh membran. mekanisme pencernaan ini disebut pencernaan intraseluler.[2]
Pada sebagian hewan, paling tidak beberapa hidrolisis terjadi melalui pencernaan ekstraseluler, yaitu perombakan makanan di luar sel. Pencernaan ekstraseluler terjadi di dalam kompartemen yanhg bersambungan, melalui saluran-saluran, dengan bagian luar tubuh hewan. Banyak hewan dengan tubuh relatif sederhana memiliki kantung pencernaan dengan pembukaan tunggal. Kantung ini yang disebut rongga gastrovaskuler berfungsi dalam pencernaan dan distribusi nutrient ke seluruh tubuh.[3]
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakkan serta banyak menghasilkan lender, tetapi tidak menghasilkan air ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat dibelakang insang dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umunya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Dari lambung makanan masuk ke usus melalui pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya, usus bermuara di anus. Kelenjar pencernaan pada ikan , meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan , terletak dibagian depan rongga badan, dan menglilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yan g menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang di simpan dalam kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak disebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pancreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan hormon insulin.[4]
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hamper sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan salah satu binatang amphibi adalah katak makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Saluran pencernaan katak dimulai dari rongga mulut, terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah menangkap mangsa, kemudian ke esophagus yang berupa saluran pendek, kemudian menuju ke lambung yang berbentuk kantung bila terisi makanan menjadi lebar, menuju usus usus dapat dibedakan usus halus dan tebal. Usus halus meliputi: duodenum, jejunum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka, dan kloaka merupaka muara bersama antara saluran pencernaan makananm saluran reproduksi, dan urine. Kelenjar pencernaan pada amphibi, terdiri atas hati dan pancreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan ususdua belas jari (duodenum). Pancreas berfungsi menghasilakn enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.[5]
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan bukung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan. Saluran pencernaan burung dimulai dari paruh yang merupakan modifikasi gigi, rongga mulut terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk. Kemudian menuju faring berupa saluran pendek, esophagus pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat. Kemudiang menuju ke lambung, lambung terdiri atas proventrikulus (lambung kelenjar) banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis. Ventrikulus (lambung pengunyah), ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan. Kemudian makanan menuju usus yang terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.[6]
Tidak berbeda dengan hewan sebelumnya, letak perbedaan hanya pada struktur giginya , pada marmot makanan di kunyah kemudian masuk ke dalam mulut, kemudian menuju kerongkongan dari kerongkongan makanan menuju lambung , pada lambung proses fermentasi atau pembusukanan makanan dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekumyang banyak mengandung bakteri. Kemudian meuju ke usus dan bermuara pada anus.[7]
[1]Http. File:/id./Wikipedia.org/wiki/. Sistem pencernaan. ( 4 Juni 2011).
[2] Campbel, Reece dan Mitchell. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. (Jakarta: Erlangga) . h. 28.
[3] Ibid.
[4] Tim dosen. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. (Makassar : UIN Press). h. 30.
[5] Ibid. h. 32.
[6] D, A Pratiwi. Biologi. (Jakarta: Erlangga).h. 55.
[7] Gerrit Bevelander. Dasar – Dasar Histologi Edisi Kedelapan. ( Jakarta: Erlangga ). h. 125.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah 1set alat bedah dan papan seksi 1 buah.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Ikan Mas (Cyorinus carpio), Katak (Rana cancarivora), Merpai (Columba livia),Marmot (Cavia cobaya)
B. Prosedur Kerja
1. Pengamatn I
a. Membedah Ikan Mas dan amatilah sistem pencernaan yang ada mulai dari mulut, lambung, usus, hati, pancreas, dan kantung empedu.
b. Menggambar hasil pengamatan anda.
2. Pengamatan II
a. Membedah katak dan amatilah sistem pencernaan yang ada mulai dari rongga mulut, esophagus, ventrikulus, intestinum, dan kloaka.
b. Menggambar hasil pengamatan anda.
3. Pengamatan III
a. Membedah merpati dan amatilah sistem pencernaan yang ada mulai dari paruh, rongga mulut, faring, lambung, intestinum dan kloaka.
b. Menggambar hasil pengamatan anda.
4. Pengamatan VI
a. Membedah marmot dan amatilah sistem pencernaan yang ada mulai dari mulut, lambung, usus dan anus.
b. Menggambar hasil pengamatan anda
C. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
Tanggal : 27 Juni 2011
Waktu : Pukul 13.00 – 15.00 WITA
Tempat : Laboratorium Zoologi lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Morfologi Ikan Mas (Cyprinus carpio)
1. Pina dorsal
2. Guratan sirik
3. Caudalis pina
4. Analis
5. Pina pectoralis
6. Pelivel
7. Mulut
2. Anatomi pencernaan Ikan
1. Perut
2. Mulut
3. Kantung empedu
4. Usus
5. Pankreas
6. Anus
3. Morfologi Katak (Rana cancarivora)
1. Tibia Fibula
2. Kaki depan
3. Radio ulna
4. Humerus
5. Metacarpus
6. Femur
4. Anatomi Pencernaan Katak (Rana cancarivora)
1. Gigi
2. Esfagus
3. Lambung
4. Usus Besar
5. Usus Halus
6. Anus
5. Morfologi Merpati (Columba livia)
1. Kepala
2. Mata
3. Mulut
4. Sayap
5. Ekor
6. Kaki
6. Anatomi Pencernaan Merpati (Columba livia)
1. Mulut
2. Tembolok
3. Lambung
4. Usus Besar
5. Usus Halus
6. Anus
7. Morfologi Marmot (Cavia cobaya)
1. Perut
2. Telinga
3. Mata
4. Hidung
5. Mulut
6. Ekor
7. Kaki
8. Anatomi Pencernaan Marmot (Cavia cobaya)
1. Mulut
2. Kerongkongan
3. Hati
4. Lambung
5. Usus Besar
6. Usus Kecil
7. Anus
B. Pembahasan
1. Sistem Pencernaan Ikan mas (Cyprinus carpio)
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakkan serta banyak menghasilkan lender, tetapi tidak menghasilkan air ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat dibelakang insang dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umunya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus.
Dari lambung makanan masuk ke usus melalui pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya, usus bermuara di anus. Kelenjar pencernaan pada ikan , meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan , terletak dibagian depan rongga badan, dan menglilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yan g menuju kea rah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang di simpan dalam kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak disebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pancreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan hormon insulin.
2. Sistem Pencernaan Katak (Rana cancarivora)
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hamper sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan salah satu binatang amphibi adalah katak makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Saluran pencernaan katak dimulai dari rongga mulut, terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah menangkap mangsa, kemudian ke esophagus yang berupa saluran pendek, kemudian menuju ke lambung yang berbentuk kantung bila terisi makanan menjadi lebar, menuju usus usus dapat dibedakan usus halus dan tebal. Usus halus meliputi: duodenum, jejunum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka, dan kloaka merupaka muara bersama antara saluran pencernaan makananm saluran reproduksi, dan urine.
Kelenjar pencernaan pada amphibi, terdiri atas hati dan pancreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan ususdua belas jari (duodenum). Pancreas berfungsi menghasilakn enzim dan hormone yang bermuara pada duodenum.
3. Sistem Pencernaan pada Merpati (Columba livia)
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan bukung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan. Saluran pencernaan burung dimulai dari paruh yang merupakan modifikasi gigi, rongga mulut terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk. Kemudian menuju faring berupa saluran pendek, esophagus pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat. Kemudiang menuju ke lambung, lambung terdiri atas proventrikulus (lambung kelenjar) banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis. Ventrikulus (lambung pengunyah), ototnya berdindingtebal. Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan. Kemudian makanan menuju usus yang terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
4. Sistem Pencernaan pada Marmot ( Cavia cobaya)
Tidak berbeda dengan hewan sebelumnya, letak perbedaan hanya pada struktur giginya , pada marmot makanan di kunyah kemudian masuk ke dalam mulut, kemudian menuju kerongkongan dari kerongkongan makanan menuju lambung , pada lambung proses fermentasi atau pembusukanan makanan dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekumyang banyak mengandung bakteri. Kemudian meuju ke usus dan bermuara pada anus.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sistem pencernaan pada pisces, dimulai dari rongga mulut, kemudian ke esophagus melalui faring, kemudian makanan di dorong ke lambung, masuk ke usus dan bermuara pada anus. Sistem pencernaan pada amphibi, dimulai dari rongga mulut, kemudian ke esofhagus, menuju ke lambung dank usus bermuara di kloaka. Kemudian system pencenaan pada aves, dimulai dari paruhkemudian rongga mulut, kemudian faring, pada faring terdapat pelebaran pada bagain ini yang disebut tembolok, kemudian ke lambung, usus dan bermuara pada kloaka. Dan terakhir system pencernaan pada mamalia dalam sampel yaitu marmot makanan di kunyah kemudian masuk ke dalam mulut, kemudian menuju kerongkongan dari kerongkongan makanan menuju lambung , pada lambung proses fermentasi atau pembusukanan makanan dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekumyang banyak mengandung bakteri. Kemudian meuju ke usus dan bermuara pada anus.
B. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan setelah melakukan praktikum ini adalah agar praktikan memperhatikan betul bagian-bagian dari system pencernaan hewan yang diamati.
DAFTAR PUSTAKA
Bevelander, Gerrit. 1988. Dasar–Dasar Histologi Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Campbel, dkk. 2006. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga .
H.Fried, George. 2000. Biologi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga .
Anonim. Pengertian Jaringan Otot serta Bagian Otot dan Jenis Jaringan Otot. http.File://organisasi.org. ( 28 Juni 2011).
Tim Dosen. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.2011.
perhatikan lagi cara penulisan daftar pustaka yang benar
BalasHapus