Jumat, 10 Februari 2012

Laporan Praktikum Thallophyta


LAPORAN  PRAKTIKUM TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH
THALLOPHYTA



Di Susun Oleh :

Nama                    : Muhammad Aqsha
Nim                      : 60300110031
Kelompok             :  I  ( satu )
Jurusan                 : Biologi  (B1)

LABORATORIUM  BIOLOGI
FAKULTAS  SAINS DAN  TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEREGI ALAUDDIN
MAKASSAR  2O11


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Struktur tubuh dari divisi thallophyta, memiliki tubuh berbentuk thallus. Thallus artinya belumdapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Tubuh tumbuhan yang telah dapat dibedakan dalam ke-3 bagian tersebut dinamakan kormus. Tumbuhan berkormus disebut Cormophyta. Tubuh yang berupa tallus ini mempunyai struktur dan bentuk dengan variasi yang sangat besar,dari yang terdiriatas satu sel berbentuk bulat sampai yang terdiri dari banyak sel dengan bentuk yang kadang-kadang telah mirip dengan kormus pada  tumbuhan tingkat tinggi. Sel yang menyusun tubuh telah memperlihatkan differensiasi yang jelas, dalam protoplasnya tampak nyata satu inti atau lebih dan plastid dengan bentuk yang beraneka ragam.[1]
Berdasarkan beberapa uraian teori di atas, maka perlu diadakannya praktikum ini untu mengetahui jenis tumbuhan yang tergolong thallophyta, serta mampu membedakan antara sub algae.



B.     Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan thallophyta yang tergolong dalam alga dan mengetahui contoh spesies yang tergolong alga.



[1]Gembong Tjitroepomo, Taksonomi Tumbuhan Rendah  (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 1989), h. 29.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Ciri yang membedakan divisi ini dengan schizophyta adalah bahwa sel-sel yang menyusun tubuhnya sudah memiliki membran inti (eukariotik) dan plastid yang beraneka ragam. Jika pada schizophyta spora merupakan suatu bentuk pertahanan pada kondisi lingkungan kurang baik, maka pada divisi ini spora merupakan alat perkembangbiakan.[1]
Berdasarkan cara hidupnya, divisi thallophyta dibedakan atas 3 anak divisi yaitu :
1.      Ganggang (alga) yang bersifat autotrof
2.      Cendawan atau jamur (fungi) yang bersifat heterotrof
3.      Lumut kerak (lichens) yang merupakan makhluk hidup yang bersifat simbiotik.[2]
Alga adalah sekelompok oragnisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki organ seperti yang dimiliki tumbuhan. Karena itu alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan bertallus. Istilah ganggang pernah dipakai bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya seperti Hydrillah. Dalam taksonomi yang banyak di dukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendiri.[3]
Tumbuhan ganggang atau alga merupakan tumbuhan thallus yang hidup di air, baik air tawar maupun air laut, setidak-tidaknya aelalu menempati habitat yang lembab atau basah. Yang hidup di air ada yang bergerak aktif dan ada yang tidak. Jenis-jenis yang hidup di air, terutama tubuhnya bersel tunggal dan dapat bergerak aktif mempunyai alat gerak untuk bergerak berupa bulu-bulu cambuk atau flagel. Flagel pada pada gangggang berjumlah satu atau lebih. Jika jumlahnya lebih dari satu, flagel itu dikatakan isokon bila sama panjangnya, heterokon bila panjangnya tidak sama. Flagel yang menurut alat gerak terdapat dibelakang disebut flagel yang opistokom. Selain daripada itu, pada ganggang spora dan gametnya pun lazimnya dapat bergerak aktif dengan perantaraan flagel pula. Spora yang dapat bergerak aktif itu disebut zoospore atau kembara. Spora dan gamet suatu jenis ganggang sering kali sama bantuk dan ukurannya, dan hanya berbeda dalam jumlah flagelnya.[4]
Klasifikasi alga antara lain berdasarkan pada morfologi sel-sel reproduksi, pigmen dalam plastid dari sl vegetatif dan macam makanan cadangan. Semua alga mengandung klorofil, disamping itu dapat mengandung pigmen lain yang berbeda-beda tergantung dari divisinya. Pigmen-pigmen ini terkandung dalam plastid. Alga dapat berfotosintesis, berbeda dengan fungsi yang tidak berklorofil.[5]
Sebagaimana firman Allah SWT dalam alquran Surah Al An’am ayat 99












Terjemahnya  :
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu biji-bijian yang banyak, dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai dan kebun-kebun anggur dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya diwaktu pohonnya berbuah dan (perharikan pula) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Alloh) bagi orang-orang yang beriman.”[6]




[1]Tim Dosen, Botani Tumbuhan Rendah  (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, 2009), h. 15.
[2]Tim Dosen, Taksonomi Tumbuhan Rendah (Makassar : Laboratorium Biologi Fakultas Sains dan Tekhnologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2011), h.7.
[3]Anonim, Taksonomi Tumbuhan Rendah. http://id.wikipedia.enslikopedia.com  (Tanggal 25 November 2011).
[4]Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan Rendah  ( Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 1989), h. 30.

[5]Inge Birsyam,  Botani Tumbuhan Rendah  (Bandung :Biologi FMIPA ITB, 1992), h. 8.
[6]Departemen Agama R.I, Al-Qur’an dan Terjemahannya  (Menara Kudus), h. 140.

BAB III
METODE PRAKTIKUM


A.    Alat dan Bahan
1.    Alat
           Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat seksi, pentul, lup, pinset, alat tulis menulis, pensil warna, pipet tetes, mikroskop,
2.    Bahan
   Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah  tumbuhan ganggang yang masih segar seperti Coulerpa Sp., Sargassum Sp., Halimeda Sp.,  Turbinaria Sp., Padina Sp., Euchema Sp., dan  Laminaria Sp.
B.  Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai  berikut  :
Hari/ tanggal        : Rabu 5 Desember 2011
Waktu                  : Pukul 11.00 – 13.00 WITA
Tempat                 : Laboratorium Zoologi  lantai II
                                Fakultas Sains dan Teknologi
                               Universitas Islam Negeri  Alauddin Makassar        
                                Samata-Gowa.


C.  Prosedur Kerja
            Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Ganggang multiseluler
a.       Mengamati ganggan multiseluler dengan menggunakan lup
b.      Menggambar bagian-bagian morfologinya serta mewarnai sesuai warna aslinya.
c.       Dapat juga mengamati gambarnya dengan menggunakan kamera digital.
d.      Menyusun urutan klasifikasinya















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini yaitu :
1.    Pengamatan Sargassum Sp.
                                                                          







   Keterangan gambar :
1.      Blade                                 
2.      Vesicle                               
3.      Stipe                             
4.      Reseptacle                         
5.      Holdfast

Deskripsi
Thallus ini memilki bentuk yang sangat berbeda-beda dan dapat mencapai ukuran yang sangat besar, ganggang ini termasuk bentos, melekat pada batu-batuan, kayu sering juga sebagai epifit pada thallus lain dan merupakan suatu marga gulma laut coklat yang tumbuh di pesisir di seluruh dunia.
2.    Pengamatan Halimeda  Sp.
                                                                          







   Keterangan gambar :
1.      Stipe                                   
2.      Thallus                               
3.      Holdfast


 Deskripsi
Halimeda memiliki bentuk yang mirip dengan kaktus dan membentuk lembaran-lembaran atau biasa disebut dengan akat pemisah, yang tumbuh pada batu karang di lautan. Seluruh tubuh tertutup oleh endapan karang yang memberi tambahan kekuatan. Thallusnya berbuku-buku dan beruas-ruas serta umunya berwarna hijau.   
3.      Pengamatan Turbinaria Sp.
                                                                          







   Keterangan gambar :
1.      Blade                                 
2.      Stipe                                  
3.      Holdfast

Deskripsi
Ganggang ini termasuk bentos, melekat pada batu-batu, kayu, sering juga sebagai spifit pada tallus lain. Turbinaria umumnya berwarna kuning cerah, cokelat, abu-abu atau krem. Thallusnya dapat mencapai ukuran amat besar dan bentuknya sangat berbeda-beda.         
4.    Pengamatan Coulerpa Sp.
                                                                          







   Keterangan gambar :
1.      Holdfast                             
2.      Stolon




Deskripsi
Coulerpa memiliki bentuk yang bermacam-macam dan merupakan ganggang sifon. Tallus bagian atas menyerupai daun dan besarnya sampai beberapa diameter yang berguna untuk asimilasi. Thallusnya tidak mempunyai dinding pemisah yang melintang, daun atau cabang-cabangnya seperti tabung dalam bentuk yang beraneka ragam dan merupakan tumbuhan di lautan tropik.                        
5.      Pengamatan Padina Sp.
                                                                          







   Keterangan gambar :
1.      Gametangium                    
2.      Konsentris                         
3.      Holdfast

 Deskripsi
Padina memiliki kromatofora yang berwarna cokelat, hal ini disebabkan karena banyak mengandung pigmen fotosintetik fikosantin, disamping klorofil a. Selnya memiliki flagel dua yang tidak sama panjang, semua divisi Phaeophyta bersifat multiseluler dengan morfologi bervariasi dari filament bercabang, berbentuk seperti batang, padina memiliki permukaan daun licin dan tebal, dan berwarna cokelat muda.                      
6.    Pengamatan Euchema Sp.
                                                                          







   Keterangan gambar :
1.      Vesicle                               
2.      Stem                                  
3.      Holdfast

Deskripsi
Euchema merupakan salah satu jenis rumput laut merah, memiliki thallus silindris, keadaan warna tidak selalu tetap, kadang-kadang berwarna hijau kuning, abu-abu atau merah. Perubahan warna sering terjadi hanya karena factor lingkungan. Kejadian ini merupakan suatu proses adaptasi kromatik yaitu penyesuaian antara proporsi pigmen dengan berbagai kualitas pencahayaan. Umunya Euchema tumbuh dengan baik di daerah pantai terumbu. Habitat khasnya adalah daerah yang memeproleh aliran air laut tetap, variasi suhu harian keccil dan substrat batu karang mati.
7.      Pengamatan Laminaria Sp.
                                                                          







   Keterangan gambar :
1.      Stipe                                   
2.      Blade                                 
3.      Vesicle                         
4.      Holdfast                            
Deskripsi
          Jenis-jenis yang termasuk bangsa laminariales mempunyai sporofit yang dapat dibagi menjadi alat pelekat, tangkai dan belaian atau lembaran. Pertumbuhan terjadi pada bagian yang meristematik yang letaknya interkalar dan biasanya terletak di antara tangkai dan lembaran. Sporofit mempunyai sporangia yang unilokuler dan terkumpul dalam suatu “sorus” pada permukaan lembaran. Beberapa marga tertentu, sporangianya terletak padasuatu lembaran khusus (sporofit). Gametofit dari laminariales berupa gilamen yang mikroskopik. Perkembangbiakan seksual bersifat oogamik.
B.  Pembahasan
1.    Sargassum sp
a.    Morfologi
Pada bagian morfologi memiliki warna pirang, memiliki thallus yang berbentuk pita ditengah-tengahnya dan diperkuat oleh suatu rusuk tengah. Terdapat gelembung yang berfungsi untuk memungkinkan tumbuhan terapung-apung bila terendam pada waktu pasang.[1]
b.    Anatomi
           Mempunyai dinding sel yang dinding sebelah luar terdiri dari pektin dan dan dinding bagian dalamnya terdiri atas selulosa. Pada dasarnya  sel-selnya hanya memiliki satu inti.[2]
c.    Reproduksi
Perkembangbiakannya terjadi secara seksual (oogami). Struktur gametnya besar tidak dapat bergerak, sedangkan pada gamet jantannya kecil dan dapat bergerak. Zigot berkecambahlangsung menjadi tumbuhan baru.[3]
d.   Habitat
Hidup dalam air, hidupnya sebagai bentos yang melekat pada suatu substrat dengan benang-benang pendek yang bercabang.[4]
e. Peranan
Ganggang ini memiliki peran sebagai sumber nabati berbagai bahan kebutuhan manusia, misalnya dapat dijadikan sebagai bahan obat-obatan.
f.                           Klasifikasi
Kingdom       : Protista
Divisi            : Phaephyta
Class             : Phsephyta
Ordo             : Fucales
Family           : Dargaceae
Genus            : Sargassum
Spesies          : Sargassum Sp.[5]
2.    Halimeda Sp.
a.    Morfologi
Secara morfologi bentuknya menyerupai dengan kaktus serta membentuk lembaran-lembaran, berwarna hijau. Pada tallus terdapat konseptakel yang agak membesar serta memiliki lekukan-lekukan.[6]
b.    Anatomi
           Tubuhnya sangat kompleks serta tersusun atas filament-filamen yang bercabang yang terjalin kusut. Pada bagian tengah tallus diisi oleh sebuah filament yang besar dan memanjang. Terdapat kloroplas yang terdiri atas klorofil a dan klorofil b, yang menyebabkan terjadinya perubahan warna ganggang menjadi warna hijau.[7]
c.    Reproduksi
Perkembangbiakannya secara seksual dengan oogami dan anteridium adalah sebuah alat seksual yang memiliki bentuk yang bulat serta berwarna hijau.[8]
d.   Habitat
Dominan hidup di laut serta cara hidup yang saling menempel satuu dengan yang lain.[9]
e. Peranan
                 Adapun peranan dari ganggang ini adalah dijadikan sebagai bahan obat-obatan.[10]
f.     Klasifikasi
Kingdom       : Protista
Divisi            : Chlorophyta
Class             : Chlorophyceae
Ordo             : Caulerpales
Family           : Halimedaceae
Genus            : Halimeda
Spesies          : Halimeda Sp.[11]
3.    Turbinaria Sp.
a.    Morfologi
Secara morfologi melekat pada batu dan kayu. Dapat juga sebagai spifit pada talus yang lain. Ganggang ini termasuk bentos. Pada umumnya memiliki warna kuning merah, cokelat dan abu-abu serta krem.[12]
b.    Anatomi
           Pada dinding bagian dalam terdiri atas selulosa dan sebelah luar terdiri atas pektin serta selnya hanya terdiri atas satu sel.[13]

c.    Reproduksi
Proses perkembangbiakannya secara generatif dengan oogami, tidak ada perkembangbiakan secara vegetatif. Anteridiumnya berupa sel yang mempunyai bentuk corong. Zigotnya membentuk selulosadan pektin, melekat pada substranya serta mampu tumbuh menjadi individu yang diploid.[14]
d.   Habitat
Ganggang ini lebih dominan hidup di air laut, akan tetapi ada beberapa jenis mampu hidup di air tawar.[15]
e. Peranan
Ganggang ini mampu menhasilkan yodium dan adapula yang memiliki khasiat sebagai bahan obat-obatan untuk kebutuhan sehari-hari manusia.[16]
f.     Klasifikasi
Kingdom       : Protista
Divisi            : Phaeophyta
Class             : Phaseophyceae
Ordo             : Fucales
Family           : Sargassaceae
Genus            : Turbinaria
Spesies          : Turbinaria Sp.[17]
4.    Coulerpa Sp.
a.    Morfologi
Secara morfologi, tubuhnya terdiri atas bagian batang yang melata dan bercabang, percabangannya muncul tegak mirip daun atau cabang-cabang seperti tabung dengan bentuk yang beraneka ragam menempel pada substratnya.[18]
b.    Anatomi
           Ceulerpa sp. memiliki alat-alat perkembangbiakan yang terpisah oleh sekat, sedangkan pada thallusnya tidak memiliki dinding atau sekat pemisah yang melintang, dan pada dinding yang menyelubungi itu massa plasma yang mengandung banyak inti dan kloroplas.[19]
c.       Reproduksi
Perkembangbiakan secara vegetatif, ialah dengan cara fragmentasi tallus. Perkembangbiakan seksual (anisogami) ialah seluruh tubuh tumbuhan masing-masing mengeluarkan gamet lalu mati.[20]

d.   Habitat
    Habitat ganggang ini kebanyakan di air laut.[21]
e. Peranan
Peranannya sebagai sumber daya nabati bahan kebutuhan keseharian manusia.[22]
f.     Klasifikasi
Kingdom       : Protista
Divisi            : Chlorophyta
Class             : Bryopsidophyceae
Ordo             : Bryopsidales
Genus            : Coulerpa
Spesies          : Coulerpa  Sp.[23]
5.    Padina Sp.
a.    Morfologi
Padina sp memiliki berbentuk seperti batang, berdaun banyak atau seperti pedang, berbentuk seperti kipas dan mempunyai warna cokelat. Akarnya berbentuk serabut yang disebut holdfast untuk menempel kuat pada substrat sehingga dapat digunakan untuk beradaptasi terhadap gerakan ombak pada daerah intertidal.[24]
b.    Anatomi
 Kromatofora berwarna cokelat pada padina sp karena banyak mengandung pigmen fotosintetik fukosantin, disamping klorofil a. selnya berflagel dua, tidak sama panjang. Di bagian yang menyerupai kipas terdapat garis-garis horisontal yang disebut garis konsentris.. Di ujung daun terdapat penebalan yang disebut penebalan gametangia yang berfungsi sebagai reproduksi gamet dan pelindung daerah pinggiran daun agar tidak sobek karena ombak besar pada zona pasang-surut.[25]
c.    Reproduksi
Padina sp  mempunyai bulu cambuk dan sporangium beruang satu dan transparan, biasanya berkembangbiak secara aseksual dengan oogonium. Satu oogonium merupakan satu sel telur dan gamet jantan mempunyai satu bulu cambuk yang terdapat pada sisinya. Fase hidup yang dilalui Padina adalah fase gametofit dan sporofit yang bergilir dan beraturan.[26]
d.   Habitat
Habitat ganggang ini kebanyakan di air laut.[27]


e. Peranan
Peranan  Padina  sendiri ini banyak digunakan untuk bahan kosmetik dan obat-obatan.[28]
f.     Klasifikasi
Kingdom       : Protista
Divisi            : Phaephyta
Class             : Phaeophyceae
Ordo             : Dictyotales
Famili            : Dictyotaceae
Genus            : Padina
Spesies          : Padina Sp.[29]
6.    Euchema Sp.
a.    Morfologi
 Eucheuma sp merupakan salah satu jenis rumput laut merah (Rhodophyceae). Ciri fisik  Eucheuma sp adalah mempunyai thallus silindris, permukaan licin, cartilogeneus. Keadaan warna tidak selalu tetap, kadang-kadang berwarna hijau,  hijau kuning,  abu-abu atau merah. Perubahan warna sering terjadi hanya karena faktor lingkungan. Kejadian ini merupakan suatu proses adaptasi kromatik yaitu penyesuaian antara proporsi pigmen dengan berbagai kualitas pencahayaan.[30]
b.    Anatomi
Keseluruhan tanaman ini merupakan batang yang dikenal dengan thallus. Berbentuk bulat, silindris atau gepeng bercabang-cabang. Rumpun terbentuk oleh berbagai sistem percabangan ada yang tampak sederhana berupa filament dan ada pula yang berupa percabangan kompleks. Jumlah setiap percabangan ada yang runcing dan ada yang tumpul.[31]
c.       Reproduksi
Euchema sp bereproduksi dengan cara aseksual dengan pembentukan zoospora, atau peleburan sel kelamin.[32]
d.   Habitat
Habitat khasnya adalah daerah yang memperoleh aliran air laut yang tetap, variasi suhu harian yang kecil dan substrat batu karang mati
Tumbuh melekat ke substrat dengan alat perekat berupa cakram.[33]
e. Peranan
Euchema sp banyak mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat kasar, banyak digunakan untuk bahan pada pembuatan agar-agar.[34]

f.     Klasifikasi
Kingdom       : Protista
Divisi            : Rhodphyta
Class             : Rhodophyceae
Ordo             : Gigartinales
Famili            : Solieriaceae
Genus            : Euchema
Spesies          : Euchema  Sp.[35]
7.    Laminaria Sp.
a.    Morfologi
                Laminaria sp memiliki bentuk morfologi, warnanya di dominasi oleh pigmen warna cokelat  selain klorofil. Organisme ini berbentuk seperti batang atau lembaran dan sebagian telah memiliki bagian yang berbentuk menyerupai batang, akar , dan daun pada tumbuhan.[36]
b.    Anatomi
          Pertumbuhan terjadi pada bagian yang meristematik yang letaknya interkalar dan biasanya terletak di antara tangkai dan lembaran. Sporofit mempunyai sporangia yang unilokuler dan terkumpul dalam suatu “Sorus” pada permukaan lembaran. Beberapa marga tertentu, sporangianya terletak pada suatu lembaran khusus (sporofit). Gametofit dari Laminariales berupa gilamen yang mikroskopik.[37]
c.    Reproduksi
          Reproduksi Laminaria sp  perkembangbiakan seksual bersifat oogamik.[38]
d.   Habitat
Terkenal dengan sebutan palm laut dan merupakan “kelp” yang paling kecil, tumbuh di daerah batas pasang surut di pantai berkarang yang dihadaptkan pada pukulan ombak di Laut.[39]
e. Peranan
Laminaria sp sangat berperan bagi manusia dijadikan sebagai bahan untuk medis dan kecantikan[40]
f.     Klasifikasi
Kingdom       : Protista
Divisi            : Pheophyta
Class             : Phaeophyceae
Ordo             : Laminariales
Famili            : Laminariaceae
Genus            : Laminaria
Spesies          : Laminaria  Sp.[41]





















BAB V
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini, ciri-ciri dari tumbuhan thallophyta yaitu akar, batang, dan daun belum bisa dibedakan, sudah memiliki membran inti dan plastid, sel-selnya mempunyai membran yang terdiri atas kitin. Habitatnya lebih dominan ditempat yang lembab, di laut, dan di air tawar. Memiliki bulu-bulu cambuk atau flagel. Contoh spesies yang termasuk kelompok Thallophyta yaitu Sargassum Sp., Turbinaria Sp., Coulerpa Sp., Laminaria Sp., Padina Sp., Halimeda Sp., Euchema Sp.
B.  Saran

Adapun saran yang dapat saya berikan setelah melakukan praktikum ini adalah agar praktikan lebih memahami teori-teori sebelum praktikum agar bagian yang diamati lebih mudah dipahami.






DAFTAR PUSTAKA


Abdulsyahid, Thallophyta (Algae dan Fungi. http://abdulsyahid-forum.blogspot.com. (tanggal 21 Desember 2011). 
Anonim, Taksonomi Tumbuhan Rendah. http://id.wikipedia.enslikopedia.com (Tanggal 25 November 2011).
Anonim, Thallophyta. Http//: tumbuhan_rendah.co.id (Tanggal 10 Desember 2011).
Anonim, Thallophyta. http://www.scribd.com (Tanggal 21 Desember 2011).
Bengkelbio: http:// Bengkelbio.blogspot.com.html.  ( Tanggal 17 Desember 2011 ).
 Birsyam, Inge  Botani Tumbuhan Rendah  Bandung : Biologi FMIPA ITB, 1992.

Campbell, Neil  A. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga.1999.
Karmana, Biologi . Bandung: Ganeca Exact, 1987.
Kimball, J,W. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga. 1999.
meyNyeng, Thallpohyta (Tumbuhan Tallus). http:// meynyeng.wordpress.com. (Tanggal 21 Desember 2011).

Suriawiria Unus. Mikrobiologi Air . Bandung:PT. Alumni, 1985.
Tim Dosen, Botani Tumbuhan Rendah  Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.  2009.

Tim Dosen. Penuntun Praktikum Taksonomi Tumbuhan Rendah. Makassar : Universitas Islam Negeri. 2011.

 Tjitrosoepomo, Gembong. Taksonomi Tumbuhan Rendah  .Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 1989.



[1]Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan Rendah  ( Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 1989), h. 77.
[2]Ibid.
[3]Ibid, h. 78.
[4]Anonim, Thallophyta. Http//: tumbuhan_rendah.co.id (Tanggal 10 Desember 2011).
[5]Anonim. Sargassum. http:// id.wikipedia.org/wiki/Sargassum. (Tanggal 20 Desember 2011).
[6]John W. Kimball, Biologi Edisi Kelima Jilid 3  (Jakarta : Erlangga, 1987), h. 845.
[7]Ibid.
[8]Ibid, h. 846.
[9]Bengkelbio, Halimeda. http://bengkelbio.co.id. (Tanggal 20 Desember 2011).
[10]Ibid.
[11]Anonim,  Halimeda. http://id.wikipedia.org/wiki/Halimeda.  (Tanggal 20 Desember 2011).
[12]Inga Birsyam, Botani Tumbuhan Rendah (Institut Teknologi Bandung, 1992), h.9.
[13] Ibid.
[14]Ibid,  h. 10.
[15]Abdulsyahid, Thallophyta (Algae dan Fungi. http://abdulsyahid-forum.blogspot.com. (tanggal 21 Desember 2011).  
[16]Ibid.
[17]Anonim. Turbinaria. http://id.wikipedia.org/wiki/Turbinaria.  (Tanggal 20 Desember 2011).
[18]Unus, Suriawiria, Mikrobiologi Air  (Bandung:PT. Alumni, 1985 ), h. 10.
[19]Ibid
[20]Ibid, h. 12.
[21]meyNyeng, Thallpohyta (Tumbuhan Tallus). http:// meynyeng.wordpress.com. (Tanggal 21 Desember 2011).
[22]Ibid.
[23]Anonim. Ceulerpa. http://id.wikipedia.org/wiki/Ceulerpa.  (Tanggal 20 Desember 2011).
[24]Karmana, Biologi (Bandung: Ganca Exact, 1987), h. 73.
[25]Ibid.
[26]Ibid, h. 74.
[27]Anonim, Taksonomi Tumbuhan Rendah. http://messofa.wordpress.com. (Tanggal 21 Desember 2010).
[28]Ibid.
[29]Anonim. Padina. http://id.wikipedia.org/wiki/padina.  (Tanggal 20 Desember 2011).
[30] Gembong Tjitrosoepomo, op. cit. h. 79.
[31]Ibid, h. 80.
[32]Ibid.
[33]Anonim, Divisi Thallophyta. http://biologi-news.blogspot.com.(Tanggal 22 Desember 2011).
[34]Ibid.
[35]Anonim. Padina. http://id.wikipedia.org/wiki/padina.  (Tanggal 20 Desember 2011).
[36] John W. Kimball. op. cit, h. 849.
[37]Ibid, h. 851.
[38]Ibid.
[39]Anonim, Thallophyta. http://www.scribd.com (Tanggal 21 Desember 2011).
[40]Ibid, h. 24.
[41]Anonim. Laminaria. http://id.wikipedia.org/wiki/laminaria.  (Tanggal 20 Desember 2011). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar