Jumat, 10 Februari 2012

Laporan Praktikum Schyzophyta


LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH
SCHYZOPHYTA


Di Susun Oleh :

Nama                    : Muhammad Aqsha
Nim                      : 60300110031
Kelompok             :  I  ( satu )
Jurusan                 : Biologi  (B1)

LABORATORIUM  BIOLOGI
FAKULTAS  SAINS DAN  TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEREGI ALAUDDIN
MAKASSAR  2O11





BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Schizophyta atau tumbuhan belah ( dari bahasa Latin shizere atau Yunani schzein = membelah, dan phyton  (Yunani) = tumbuhan). Divisi tumbuhan , selain berkembang biak dengan cara membelah diri juga memiliki ciri, hanya terdiri atas satu sel saja, protoplas belum terdiferensiasi dengan jelas, sehingga inti belum tampak nyata, demikian pula plastidanya. Tumbuhan belah dianggap sebagai kelompok dengan tingkat perkembangan filogenetik yang paling rendah, jadi dari segi evolusi merupakan tumbuhan yang paling tua dan paling primitif.[1]
Schizophita sendiri terbagi menjadi dua kelas yaitu Schizomycetes  atau lebih dikenal dengan nama bakteri, dan kelas cyanophyta atau ganggang biru. Bakteri dan ganggang memiliki karakteristik yang berbeda, juga dibedakan dari peranan masing –masing ada yang berdampak positif dan negatifnyta sehingga manusia dapat memanfaatkan  untuk membantu dalam segala bidang, utamanya dibidang industry dan pertanian.[2]


B.  Tujuan
1.      Mahasiswa mampu mengetahui ciri – ciri  organisme yang tergolong bakteri dan ganggang hijau.
2.      Mahasiswa mengetahui bentuk – bentuk sel bakteri dan ganggang hiijau – biru.
3.      Mahasiswa mengenal beberapa organisme yang tergolong ke dalam  bakteri dan organisme yang tergolong ganggang hijau – biru.


[1]Gembong Tjitrosoepomo.Taksonomi Tumbuhan. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press). h., 3.
[2]Http.File: http://www.scribd.com. h. 1  ( Tanggal 21 Oktober 2011 ).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bakteri pada umumnya bersifat heterotrof. Hidupnya sebagai saprofit atau sebagai parasit. Namun demikian, ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan aimilasi, jadi bersifat autotrof. Bakteri yang hidup sebagai saprofit menggunakan sisa – sisa tumbuhan atau hewan sebagai subsrat dan sumber kebutuhan hidupnya. Oleh kegitan fisiologi bakteri yang menempatinya, substrat itu akan mengalami proses penguraian yang biasanya disertai dengan timbulnya energy. Proses itu dinamakan pembusukan bila terjadinya menimbulkan zat – zat yang berbau tidak sedap, dan dinamakan fermentasi bila merupakan suatu pernafasantramolekular. [1]
Tumbuhan belah dibagi dalam dua kelas, yaitu Bakteri dan ganggang biru.bakteri mencakup organism yang sangat sederhana, sangat kecil, dan jelas terdapat di mana – mana. Kebanyakan tipe – tipe terdiri atas sel – sel tunggal berbentuk bulat seperti batang, bercabang – cabang, atau benar – benar melengkung, dengan atau tanpa penonjolan – penonjolan berbentuk benang halus pada permukaan tubuhnya yang dikenal sebagai bulu cambuk., yang dengan motilitas tertentu dalam media cair.[2]

Bangsa Beggiatoales, sel – sel seperti kokus atau berbentuk benang dengan butir belerang di dalam sel atau pada permukaannya. Bergerak meluncur, berkelok – kelok atau berguling dan tidak mempunyai flagel. Bangsa Myxobacteriales, sel – selnya berbentuk batang yang lentur, merayap pada substrat yang padat, membentuk koloni yang tipis merata pada substratnya yang tampak seperti lender. Bangsa Spirochaetales, sel – sel langsing, lentur, berbentuk spiral sekurang – kurangnya mempunyai putaran yang lengkap.[3]
Bangsa Pseudomonadale sel sel berbentuk peluru, batang yang lurus atau bengkok, atau berbentuk spiral, kadang – kadang bergandeng – gandeng berbentuk rantai. Sel sering mengandung pigmen fotosintetik yang berwarna lembayung atau hijau. Biasanya dapat bergerak dengan perantaraan flagel yang polar. Bangsa Chlamydobacteriales, sel – selnya berderet – deret, seperti benang, seringkali deretan sel itu diselubungi suatu sarung, sel terlepas dari koloninya dapat bergerak bebas. Dalam sarung koloninya sering terdapat senyawa – senyawa besi. Bangsa Actininomycetales, sel – selnya memanjang sehingga mirip hifa cendawan, dan cenderung untuk membentuk percabangan [4]



Alga hijau-biru mirip dengan alga lainnya dalam habitatnya dan dalam hal cara fotosintesisnya. Meskipun demikian, alga hijau-biru ini adalah prokariota dan dengan demikian jauh lebih dekat kerabatnya dengan bakteri daripada dengan alga lainnya yang bersifat eukariotik. Walaupun alga hijau-biru itu berfotosintesis dan bersifat prokariotik, mereka berbeda dengan bakteri fotosintetik dalam banyak hal penting. Klorofilnya a, yaitu molekul yang sama dengan yang dijumpai pada tumbuhan (dan alga lain). Selain itu mereka mampu menggunakan air sebagai sumber electron dan dengan mereduksi karbon dioksida menjadi karbohidrat.[5]
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan digunakan dalam  pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya  Escherichia collie. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi. Contoh: Acetobacter  yang digunakan pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus,  digunakan pada pembuatan yoghurt,Acetobacter xylinum, digunakan pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei, dipakai  pada pembuatan keju yoghurt. Streptococcus lactis
digunakan dalam pembuatan keju. Streptococcus Cremoris, digunakan dalam pembuatan mentega. Lactobacillus citrovorum digunakan untuk memberi aroma pada mentega dan keju.[6]



Alga hijau-biru memiliki ciri umumnya tidak dapat bergerak karena tidak memiliki  bulu cambuk, kalu pun bergerak hanya bergerak merayap yang meluncur pada alas yang basah, perkembangbiakan hanya secara vegetative yaitu membelah diri. Secara generatif belum pernah ditemukan.[7]
Alga hijau-biru juga berbentuk uniseluler, filament yang sekeliling tubuhnya banyak diselimuti oleh lender ( polisakarida ), atau berbentuk koloni sederhana. Termasuk ke dalam kelompok jasad-fotosintetik, karena banyak mengandung khlorofil, di sampaing pigmen fikobilin ( kebiru-biruan ) dan fukosantin ( kecoklat-coklatan ) dan fukoeritin ( kemerah-merahan).Umumnya hidup di air secara bebas, pada tanah yang lembab, atau bersimbiosa dengan jasad lain, sejak paku-pakuan
( Azolla) sampai tanaman tinggi (Cassuarina ).[8]
Cyanophyceae teragih sangat luas, terdapat khususnya dalam kisaran air tawar yang luas dan habitat – habitat yang basah sampai berawa – rawa. Bagaimanapun, walaupun sering melimpah-limpah, relative Chyanophyceae hanya menunjukkan arti kecil sebagai penyusun vegetasi, kecuali kadang – kadang dalam danau atau kolam, tempat Chyanophceae sering memperlihatkan ledakan pertumbuhan atau di batu – batuan dalam aliran sungai yang cukup deras tempat organisme itu membentuk anyaman seperti lendir.[9]
Bangsa Choococcales, berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau-hijauan, umumnya alga ini membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. Setelah pembelahan, sel – sel tetap bergandengan dengan perantaraan lendir tadi, dan dengan demikian terbentuk kelompok – kelompok atau koloni. Bangsa Chamaesiphonales, merupakan koloni berbentuk benang, mempunyai spora. Benang – benang itu dapat putus – putus merupakan hromogonium, yang dapat merayap dan merupakan koloni baru. Bangsa Hormogonales, sel – selnya merupakan koloni berbentuk benang, atau diselubungi suatu membran. Benang – benang itu melekat pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan semu. Benang – benang itu selalu dapat membentuk hormogonium.[10] 
Algae biru sangat bermanfaat bagi kehidupan antara lain sebagai sumber bahan makanan alternatif. Contohnya Spirulina sp. Mampu mengikat nitrogen bebas sehingga dapat menyuburkan tanah. Contohnya Anabaena azollae yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Sebagai vegetasi perintis yaitu mampu hidup pada lingkungan yang kurang menguntungkan dimana tumbuhan lain tidak dapat hidupAkan tetapi, keberadaan ganggang ini juga dapat merugikan, jika tumbuh tidak pada tempat yang tepat  missal Gleocapsa sp hidup pada permukaan batu yang basah sehingga batu menjadi licin.[11]
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al An’am 6: 94.
نَّ اللّهَ فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوَى يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَمُخْرِجُ الْمَيِّتِ مِنَ الْحَيِّ ذَلِكُمُ ا
Terjemahannya :
Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?[12]



[1]Gembong Tjitrosoepomo.Taksonomi Tumbuhan. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press). h, 7.
[2] Nicholas Polunin. Pengantar Geografi Tumbuhan  dan Beberapa Ilmu Serumpun . (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press). h, 33.
[3] Ibid. h.22.
[4] Ibid. h 20.
[5] John W. Kimball. Biologi Edisi Kelima Jilid 3.( Jakarta : Erlangga). h,  845.
[6] Http.File: //www.scribd.com. h. 23  ( Tanggal 21 Oktober 2011 ).
[7]Tim Dosen. Penuntun Praktikum Taksonomi  Tumbuhan Rendah. ( Makassar : UIN Press ). h, 2.
[8]Unus Suriawiria. Mikrobiologi Air. ( Bandung : PT. Alumni ). h, 10.
[9] Nicholas Polunin. Pengantar Geografi Tumbuhan  dan Beberapa Ilmu Serumpun . (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press). h, 37.
[10] Gembong Tjitrosoepomo.Taksonomi Tumbuhan. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press). h, 24.
[11] Http.File: http://www.scribd.com. h. 31  ( Tanggal 21 Oktober 2011 ).
[12] Departemen Agama RI. Al Qur’an & Terjemah. Penerbit: Menara Kudus. h. 124.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.  Alat dan Bahan
1.    Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, objek glass, deck glass, silet, pipet tetes, gelas arloji, alat tulis menulis, lap kasar, lap halus, pensil warna, Bunsen, ose bulat, metilen blue.
2.    Bahan
   Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah aquadest. Bintil akar kacang tanah/bintil akar putrid malu/bintil akar kacang hijau/bintil akar kacang panjang. Bintil akar pakis haji ( Cycas rumphii ), Azolla pinnata, air genangan berwarna hijau, selaput lendir pada cadar atau tembok yang basah, Biakan bakteri ( Escherichia coli, Streptococcus sp ).
B.  Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut  :
Waktu                     : Pukul 11.00 – 13.00 WITA
Tempat                   : Laboratorium Zoologi lantai II
                                       Fakultas Sains dan Teknologi
                                      Universitas Islam Negeri  Alauddin Makassar        
C.  Prosedur Kerja
a.    Bintil akar
1.      Mengiris dengan hati – hati dan setipis mungkin hingga Nampak transparan bintil akar tumbuhan kacang – kacangan.
2.      Mengirisa tipis bintil akar meletakkan di atas objek glass
3.      Dengan menggunakan pipet, irisan tersebut ditetesi setetes aquades
4.      Menutup dengan deck glass. Kemudian mengamati preparat tersebut dengan mikroskop cahaya.
5.      Menggambar sel bakteri yang anda temukan pada lembaran yang telah disiapkan serta mewarnai sesuai warna sel tersebut.
b.      Biakan bakteri
1.      Mengambil objek glass yang bersij, kemudian dengan ose , teteskan air fisiologis pada objek glass tersebut.
2.      Menambahkan setets air tersebut biakan murni bakteri, dan menyebarkan hingga membentuk lapisan rata yang tipis. Mongering anginkan/fiksasi dengan melewatkan berkali – kali di atas nyala api bunsen.
3.      Setelah hapusan tersebut kering, menambahkan cat methylen blue atau sapranin. Mendiamkan selama kira – kira 1 menit. Kemudian membilas dengan air mengalir ( usahakan pembilasan tidak menyentuh hapusan tadi).
4.      Mengering anginkan di udara atau menutupi secara cepat dengan tissue hingga objek glass kering, selanjutnya mengamati diibawah mikroskop dengan prosedur yang benar.
5.      Menggambar penampakan kolono atau sel yang dilihat, susun klasifikasinya.





















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil Pengamatan
1.      Rhizobium radicicola  pada akar putri malu
                                                                           Keterangan gambar :
1.      Prostominum                                           1. Bintil Rhizobium
2.      Rongga mulut                                          2. Selaput inti
                                                              9.      3. Inti
                                                                                  4. Diplococus
                                                                                   
a.       Deskripsi
              Di bintil akar putri malu tempat terdapat mikroba yang disebut Rhizobium radicicola membantu putri malu untuk mendapatkan sari makanan N atau nitrogen. Sari pati makanan atau istilahnya hata nitrogen adalah salah satu makanan utama tanaman-tanaman. Bintil tanaman yang aktif berukuran besar dan berwarna merah jika pecah. Bintil akar yang tidak aktif  berwarna pucat dan kecil. Rhizobium memiliki kemampuan luar biasa yang tidak banyak dimiliki oleh mikroba lain.


b.      Klasifikasi
Kingdom              : Plantae
Divisi                    : Schyzophyta
Kelas                     : Schyzomycetes
Ordo                     : Eubakteriales
Familia                  : Ruzobiaceace
Genus                   : Rhizobium
Spesies                  : Rhizobium radicicola[1]
2.      Anabaena sp pada Azolla pinnata  
                                                                           Keterangan gambar :
3.      Prostominum                                           1.  Akinet
4.      Rongga mulut                                          2. Heterotsista
                                                              9.    


a.       Deskripsi
                        Pada Azolla pinnata  terdapat mikroba yang disebut Anabaena sp, yang memiliki akinet berdinding tebal yang mengandung banyak cadangan makanan, terdapat heterotista yang berfungsi mengikat oksigen. Anabaena sendiri bersifat koloni sehingga pada mikroskop hanya nampak rantai-rantai yang berwarna hijau, pada umumnya tidak bergerak  karena tidak memiliki bulu cambuk dan mengandung peptidoglikan sehingga membuat dindingnya tebal. Pada Azolla pinnata Anabaena sp bersimbiosis untuk mengikat nitrogen, untuk kelangsungan hidup pada paku sawah ini, Anabaena  mengikat oksigen dari hasil fotosintesis.
b.      Klasifikasi
Kingdom           : Plantae
Divisi                 : Schyzophyta
Kelas                 : Schyzomycetes
Ordo                  : Nostocale
Familia              : Nostocaceace
Genus                : Anabaena
Spesies              : Anabaena cynidae[2]








B.  Pembahasan
1.    Rhizobium radicicola  pada akar putri malu
a.       Morfologi
Pada umumnya bentuk bakteri ini seperti batang dalam keadaan normal, dan pada saat dalam keadaan tertentu berbentuk seperti batang yang bercabang. Ukuran tubuhnya mencapai  beberapa micron ( 1 mikron = 0,0001 mm ) dan paling besar sekitar 100 mikron, hingga hamper dilihat dengan kasat mata. Bentuknya menyerupai batang dan sering disebut dengan monocaccus dan memiliki warna orange.
b.      Anatomi
Protoplasma pada bakteri ini belum terdeferensiasi dengan jelas, inti bakteri belum tampak jelas demikian pula halnya dengan plastidanya. Bakteri ini tidak memiliki sel inti. Isi sel berupa protoplas dengan membran yang dapat diperlihatkan.dengan mellasmosikan sel tersebut
c.       Sistem Reproduksi
Perkembang biakan bakteri ini berlangsung secara vegetatif atau dengan kata lain perkembangbiakan secara aseksual dengan membelah diri. Setelah melakukan pembelahan sel-sel anakan dapat tetap saling bergandengan satu sama lain dan membentuk koloni bakteri baru.




d.     Habitat
Pada umumnya habitat bakteri ini di tanah, di air, sisa makhluk hidup,
e.       Peranan
Peranan dalam kehidupan sehari-hari yaitu, ada bakteri yang menjadi kawan sehingga menguntungkan bagi manusia, tetapi ada juga merugikan. Bakteri yang hidupnya sebagai saprofit beberapa sebagai pengurai dengan demikian menjadi pembersih atau setidaknya mencegah terjadinya akumulasi sisa-sisa bahan organik dari tumbuhan maupun hewan yang berlebihan.
2.      Anabaena sp pada Azolla pinnata  
a.    Morfologi
Anabaena  memiliki selaput lendir yang berfungsi melindungi dirinya dari kondisi lingkungan yang ekstrim, memiliki  dinding sel yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk selnya, juga memiliki akinet berdinding tebal yang mengandung banyak cadangan makanan. Heterosista yang berfungsi mengikat  oksigen dan  baeosit yaitu alat perkembangbiakan vegetatif.
b.      Anatomi
Anabaena memiliki  klorofil sehingga mampu berfotosintesis dinding sel yang  mengandung peptide dan mengandung peptidoglikan sehingga membuat dindingx keras. Anabaena  tidak memiliki inti sel hanya  filamen yaitu benang halus.
c.       Sistem Reproduksi
reproduksi aseksual/vegetatif, caranya dengan pembelahan biner yaitu proses pembelahan diawali dengan proses replikasi DNA menjadi 2 copy DNA dan diikuti pembelahan sitoplasma.
d.      Habitat
Pada umumnya habitat bakteri ini di tanah, di air, sisa makhluk hidup.
e.       Peranan
Anabaena sp ini dapat menambat nitrogen dengan bersimbiosis dengan paku air, dan tumbuhan paku air ini sangat berguna bagi kesuburan tanaman, misalnya padi di sawah, berfungsi seperti pupuk.










BAB V
PENUTUP

A.  Kesimpulan
           Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut
1.      Ciri umum tumbuhan yang tergolong bakteri adalah berkembang biak dengan membelah diri, tubuhnya terdiri atas satu sel (uniseluler), protoplas belum terdeferensiasi dengan jelas sehingga inti belum Nampak nyata demikian pula plastidanya.
2.      Bentuk sel pada bakteri antara lain ; peluru, bola, batang, bengkok, spiral sedangkan untuk ganggang hijau biru biasa berupa sel tunggal atau koloni berbentuk batang.
3.      Organisme yang tergolong dalam kategori bakteri yaitu : Rhizobium leguninoserum, Escherishiacoli, sedangkan organisme yang tergolong pada bakteri ganggang hijau biru antara lain ; Chrococcus turgidus, Gloeoaps sahguinea, Oscilatoris, Nostoc, Anabaena cyanidae, dan Anabaena azollae.

B.   Saran

Adapun saran yang dapat saya berikan dari  praktikum ini adalah agar praktikan lebih teliti dalam mengamati objek yang diteliti, agar objek yang diamati betul-betul dapat terlihat jelas.
DAFTAR PUSTAKA


Anonim. Bakteri. Http.File: //www.scribd.com.( Tanggal 21 Oktober 2011 ).
Tjitrosoepomo Gembong.Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kimball,  John W.. Biologi Edisi Kelima Jilid 3.Jakarta : Erlangga
Nicholas, Polunin. Pengantar Geografi Tumbuhan  dan Beberapa Ilmu Serumpun . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Nicholas,  Polunin. Pengantar Geografi Tumbuhan  dan Beberapa Ilmu Serumpun . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Tim Dosen. Penuntun Praktikum Taksonomi  Tumbuhan Rendah. ( Makassar : UIN Press ).

Suriawiria,  Unus. Mikrobiologi Air. ( Bandung : PT. Alumni ).



[1] Http.File: //en.wikipedia.org/wiki/Rhizobium (Tanggal 7 Desember 2011).
[2] Http.File: //en.wikipedia.org/wiki/Rhizobium (Tanggal 7 Desember 2011).



1 komentar: